Semakin tinggi spesifitas maka hasil semakin akurat. Namun jika rendah, maka peluang positif palsu semakin meningkat.
Spesifisitas PCR untuk Covid-19 adalah lebih dari 95 persen. Sementara sensitivitas PCR untuk Covid-19 kurang lebih di kisaran 70-90 persen.
Namun sebagai catatan, angka di atas cukup bervariasi di sejumlah studi. Tetapi selisih angkanya tidak akan terlalu jauh berbeda.
Spesifisitas PCR mempunyai tingkat persentase yang tinggi. Sedangkan sensitivitas PCR tidak setinggi dari spesifisitasnya.
Hal ini bermakna bahwa kemungkinan seseorang mendapatkan positif palsu lebih jarang bila dibandingkan dengan negatif palsu.
Maka dari itu hasil positif lebih bisa dipercaya. Pada orang yang menjalani isolasi pun pernah ada yang mendapat dua hasil berbeda saat melakukan pemeriksaan tes PCR sebanyak dua kali.
Hasil positif yang didapatkan setelah dinyatakan sembuh disebut sebagai positif persisten.
Ini bisa terjadi disebabkan masih terdapat sisa-sisa fragmen virus yang terdeteksi pada sampel sehingga memberikan hasil positif.