Ivermectin untuk Obat Covid-19 Jadi Polemik, Jansen Sitindaon: di Situasi Genting Gini Jangan Saling Berbantah

- 1 Juli 2021, 17:44 WIB
Waksekjend DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.
Waksekjend DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. /Instagram.com/@jansenstindaon.

PR DEPOK - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Jansen Sitindaon memberikan tanggapannya terkait polemik obat Ivermectin, yang dikabarkan bisa digunakan untuk terapi Covid-19.

Jansen Sitindaon meminta agar pemerintah dan para ahli tidak berpolemik masalah obat Ivermectin di depan publik lantaran kasihan kepada rakyat.

Dalam situasi yang darurat ini, Jansen Sitindaon berpendapat bila memang obat tersebut banyak sisi baiknya, bisa dilanjutkan untuk terapi Covid-19.

Baca Juga: Sebut Habib Rizieq Sebagai Satrio Piningit, Ridwan Saidi: Dia Orang yang Ditunggu-tunggu, Sekarang Sudah Tiba

"Soal Ivermectin. Jgn kalian berpolemik kasihan rakyat! Ini situasi darurat. Jika dianggap lebih banyak baiknya lanjut," kata Jansen Sitindaon seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @jansen_jsp pada Kamis, 1 Juli 2021.

Sebab menurutnya, kini psikologis masyarakat hanya antara hidup dan mati, dan apabila terlalu banyak yang terpapar, maka pilihannya juga sedikit.

Pada kondisi tersebut, lanjut dia, masyarakat akan lekas menggunakan obat yang ada, apalagi bila yang terpapar begitu banyak seperti halnya Jansen Sitindaon yang pernah terpapar sekeluarga.

Baca Juga: Kata Fiersa Besari Soal Kritikan BEM UI ke Jokowi: Tiap Pemilu Diminta Suaranya, Giliran Bersuara Dibungkam

"Orang kalau sudah kena covid itu pilihannya tdk banyak. Psikologisnya hidup/mati. Apa obat yg ada itu yg dimakan. Apalagi jika kena sekeluarga seperti kami dulu," ucapnya menjelaskan.

Kemudian, Jansen Sitindaon juga menyarankan agar pemerintah dan para ahli hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berembuk bersama membahas obat tersebut.

Dari pembahasan itu menurutnya ambil kesimpulan terkait boleh atau tidaknya Ivermectin digunakan untuk penyembuhan Covid-19.

Baca Juga: BEM Se-Jabodetabek Tak Dukung BEM UI yang Kritik Jokowi, Hilmi Firdausi: Sudah Kuduga, Biar Publik Menilai

"Para ahli, dokter, BPPOM, pemerintah, kalau perlu sekalian BUMN duduklah kalian bersama. Jika Ivermectin ini lebih banyak baiknya, lanjut, jika buruknya hentikan," ujar politisi Partai Demokrat tersebut.

Jansen Sitindaon tampak menyayangkan sikap pemerintah dan para ahli yang pada situasi pandemi genting ini, malah saling berbatahan soal kemanjuran Ivermectin.

Terlebih menurutnya, selain di situasi genting, mereka juga berbantahan di depan masyarakat yang awam terkait masalah tersebut.

Baca Juga: Sebelum Wafat, Mbak You Sempat Mengaku Tahu dan Bocorkan Terawangan Soal Waktu Ia Meninggal Dunia

"Jgn malah disituasi genting begini saling berbantah kalian dipublik. Didepan rakyat yg sama sekali tidak tahu menahu," katanya mengakhiri cuitan.

Cuitan politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.
Cuitan politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. Tangkap layar Twitter.com/@jansep_jsp.

Diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu Menteri BUMN Erick Thohir pernah menyatakan bahwa obat Ivermectin 12 mg dari PT Indofarma Tbk bisa menjadi terapi bagi orang yang terpapar Covid-19.

Bahkan menurut kesaksian mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, obat Ivermectin yang sempat ia berikan kepada pegawainya ternyata memang manjur dan menyembuhkan mereka dari Covid-19.

Baca Juga: Heran Kritik Diminta Harus Sopan, Syahrial Nasution: Apakah BuzzeRp Pemecah Belah Bangsa Menjunjung Etika?

"Alhamdulillah saya tidak meyakinkan karena saya juga bukan dokter. Namun di dalam keputusasaan dan kesulitan akibat penuhnya rumah sakit, saya pikir apapun patut dicoba. Dan alhamdulillah pada hari ketujuh, semua karyawan sudah negatif," kata Susi Pudjiastuti.

Sedangkan, pihak BPOM sebelumnya menyampaikan, bahwa Ivermectin belum bisa disetujui digunakan untuk pengobatan pasien Covid-19, karena data uji klinik mengenai penggunaannya untuk infeksi virus Corona belum tersedia.

Maka dari itu, Kepala BPOM Penny K Lukito sempat mengimbau masyarakat untuk tidak membeli obat Ivermectin secara bebas, termasuk membeli melalui platform online.

Baca Juga: Sebut Hanya Jokowi Presiden RI yang Dicela Bertahun-tahun, Addie MS: Hebatnya Beliau Tidak Terpancing Emosinya

Sebab obat yang yang diindikasikan untuk infeksi kecacingan itu menurutnya tergolong sebagai obat yang keras dan pembeliannya harus dilakukan berdasarkan resep dokter.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @jansen_jsp


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah