PR DEPOK - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Jansen Sitindaon memberikan tanggapannya terkait polemik obat Ivermectin, yang dikabarkan bisa digunakan untuk terapi Covid-19.
Jansen Sitindaon meminta agar pemerintah dan para ahli tidak berpolemik masalah obat Ivermectin di depan publik lantaran kasihan kepada rakyat.
Dalam situasi yang darurat ini, Jansen Sitindaon berpendapat bila memang obat tersebut banyak sisi baiknya, bisa dilanjutkan untuk terapi Covid-19.
"Soal Ivermectin. Jgn kalian berpolemik kasihan rakyat! Ini situasi darurat. Jika dianggap lebih banyak baiknya lanjut," kata Jansen Sitindaon seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @jansen_jsp pada Kamis, 1 Juli 2021.
Sebab menurutnya, kini psikologis masyarakat hanya antara hidup dan mati, dan apabila terlalu banyak yang terpapar, maka pilihannya juga sedikit.
Pada kondisi tersebut, lanjut dia, masyarakat akan lekas menggunakan obat yang ada, apalagi bila yang terpapar begitu banyak seperti halnya Jansen Sitindaon yang pernah terpapar sekeluarga.
"Orang kalau sudah kena covid itu pilihannya tdk banyak. Psikologisnya hidup/mati. Apa obat yg ada itu yg dimakan. Apalagi jika kena sekeluarga seperti kami dulu," ucapnya menjelaskan.
Kemudian, Jansen Sitindaon juga menyarankan agar pemerintah dan para ahli hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berembuk bersama membahas obat tersebut.
Dari pembahasan itu menurutnya ambil kesimpulan terkait boleh atau tidaknya Ivermectin digunakan untuk penyembuhan Covid-19.
"Para ahli, dokter, BPPOM, pemerintah, kalau perlu sekalian BUMN duduklah kalian bersama. Jika Ivermectin ini lebih banyak baiknya, lanjut, jika buruknya hentikan," ujar politisi Partai Demokrat tersebut.
Jansen Sitindaon tampak menyayangkan sikap pemerintah dan para ahli yang pada situasi pandemi genting ini, malah saling berbatahan soal kemanjuran Ivermectin.
Terlebih menurutnya, selain di situasi genting, mereka juga berbantahan di depan masyarakat yang awam terkait masalah tersebut.
Baca Juga: Sebelum Wafat, Mbak You Sempat Mengaku Tahu dan Bocorkan Terawangan Soal Waktu Ia Meninggal Dunia
"Jgn malah disituasi genting begini saling berbantah kalian dipublik. Didepan rakyat yg sama sekali tidak tahu menahu," katanya mengakhiri cuitan.
Diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu Menteri BUMN Erick Thohir pernah menyatakan bahwa obat Ivermectin 12 mg dari PT Indofarma Tbk bisa menjadi terapi bagi orang yang terpapar Covid-19.
Bahkan menurut kesaksian mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, obat Ivermectin yang sempat ia berikan kepada pegawainya ternyata memang manjur dan menyembuhkan mereka dari Covid-19.
"Alhamdulillah saya tidak meyakinkan karena saya juga bukan dokter. Namun di dalam keputusasaan dan kesulitan akibat penuhnya rumah sakit, saya pikir apapun patut dicoba. Dan alhamdulillah pada hari ketujuh, semua karyawan sudah negatif," kata Susi Pudjiastuti.
Sedangkan, pihak BPOM sebelumnya menyampaikan, bahwa Ivermectin belum bisa disetujui digunakan untuk pengobatan pasien Covid-19, karena data uji klinik mengenai penggunaannya untuk infeksi virus Corona belum tersedia.
Maka dari itu, Kepala BPOM Penny K Lukito sempat mengimbau masyarakat untuk tidak membeli obat Ivermectin secara bebas, termasuk membeli melalui platform online.
Sebab obat yang yang diindikasikan untuk infeksi kecacingan itu menurutnya tergolong sebagai obat yang keras dan pembeliannya harus dilakukan berdasarkan resep dokter.***