Network
PR DEPOK – Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku khawatir lonjakan Covid-19 akibat dari kebijakan yang dibuat para pejabat yang berkompetisi tidak sehat.
Sehingga, Fahri Hamzah meminta para pejabat untuk bersatu dan kompak ketika membuat kebijakan dalam mengatasi lonjakan Covid-19 di Indonesia.
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah melalui cuitan di akun Twitter @Fahrihamzah, pada Selasa, 06 Juli 2021.
“Saya khawatir aja ini adalah akibat dari kompetisi yang tidak sehat,” tulis Fahri, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @Fahrihamzah.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini juga mengatakan selain kompak, para pejabat juga harus nampak kompak.
“Kalian tidak saja harus kompak juga harus nampak kompak,” tambahnya.
Menurutnya, isu Covid-19 bukanlah isu partisan melainkan persoalan kemanusian yang mesti ditangani bersama.
“Isu covid bukan isu partisan. Ini persoalan kemanusiaan yang satu,” ujar Fahri.
Baca Juga: Minta Pemerintah Kompak Atasi Lonjakan Covid-19, Fahri Hamzah: Rakyat Bingung, Jadi Tolong Kompaklah
Dalam kalimat terakhirnya, Fahri percaya bahwa apabila seluruh lapisan masyarakat termasuk para pejabat kompak dan bersatu, maka Indonesia bisa melawan Covid-19.
“Kita manusia Indonesia bisa melawan corona. Apabila bersatu. Apabila pejabat kompak,” ucap Fahri Hamzah mengakhiri cuitan.
Dalam cuitan sebelumnya, Fahri Hamzah menyinggung para pejabat yang sibuk bersaing pencitraan dengan menggunakan isu Covid-19.
“Para capres jangan bersaing citra dengan isu covid,” kata Fahri.
“Terlalu beresiko bagi keselamatan nyawa,” tambahnya.
Baca Juga: Demokrat Dukung BEM SI, Teddy Gusnaidi Tantang SBY dan AHY Turun Ke Jalan: Gue Tunggu Nyali Pimpinan
Menurut Fahri, sudah waktunya para pejabat bersatu dan kompak mengambil kebijakan tepat dalam mengatasi lonjakan Covid-19.
“Ini waktu bersatu jangan bertengkar. Kalian sesama pejabat ambil langkah kompak,” ujar Fahri Hamzah.
“Jangan sok benar sendiri kasian rakyat,” lanjutnya.
Di kalimat terakhirnya, Fahri menyinggung para pejabat dengan mengatakan pejabat di gaji rakyat untuk menyelamatkan nyawa.
“Kalian di gaji rakyat untuk selamatkan sebanyak mungkin nyawa,” tegas Fahri Hamzah.
Menurutnya, aturan atau kebijakan yang berbeda-beda membuat rakyat kebingungan.***
