Ibas Kirim Pesan ke Pemerintah Jokowi Soal Covid-19 di Indonesia: Jangan Sampai Kita Disebut 'Failed Nation'

- 7 Juli 2021, 07:55 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono. /Instagram @ibasyudhoyono

PR DEPOK - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas baru-baru ini menyampaikan pesan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait penanganan Covid-19 di Indonesia. 

Pesan tersebut disampaikan Ibas berdasarkan kondisi pandemi yang terjadi di Indonesia belakangan ini, di mana angka kenaikan kasus aktif Covid-19 kian lama kian mengkhawatirkan. 
 
Cepatnya laju penyebaran Covid-19 menurut Ibas kini telah benar-benar memakan banyak korban, dari mulai yang terpapar hingga meninggal dunia. 
 
 
Bahkan Ibas menyatakan, tak sedikit keluarga hingga kerabat terdekat yang menjadi korban keganasan Covid-19.
 
Cuitan Fraksi Partai Demokrat DPR RI.
Cuitan Fraksi Partai Demokrat DPR RI. Twitter @FPD_DPR
 
"Covid-19 makin 'mengganas'. Keluarga, sahabat, dan lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia," kata Ibas seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @FPD_DPR pada Rabu, 7 Juli 2021. 
 
Dengan terjadinya kegentingan tersebut, Ibas lantas mulai mempertanyakan nasib bangsa dan peran pemerintah dalam menyelesaikan masalah pandemi ini.
 
 
"Sampai kapan bangsa kita akan terus begini?," ucapnya. 
 
Pertanyaan itu disampaikan lantaran Ibas tak mau Indonesia, dilabeli sebagai negara yang gagal akibat tak bisa selamatkan nyawa rakyatnya. Mengingat, ribuan orang kini telah menjadi korban dari wabah Covid-19.
 
"Jgn sampai Negara kita disebut sebagai 'Failed Nation' akibat ketidakmampuan Negara selamatkan rakyatnya.” ujar politisi Partai Demokrat tersebut menambahkan.
 
 
Seperti diketahui bersama, akibat masuknya varian baru asal India atau Delta, angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus melonjak tajam setiap harinya. 
 
Varian Delta tersebut memang diketahui enam kali lebih cepat penularannya dibanding dengan varian sebelumnya, seperti Alpha atau Beta. 
 
Berdasarkan data per 6 Juli 2021 saja, terdapat penambahan kasus sebanyak 31.189, yang apabila ditotalkan keseluruhan menjadi 2.345.018 kasus.
 
 
Lalu untuk korban yang meninggal dunia, terdapat penambahan angka pula sebanyak 728 orang, yang apabila jumlahkan seluruhnya menjadi 61.868 orang. 
 
Menyikapi masalah tersebut, pemerintah pun langsung menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa-Bali. 
 
Kebijakan tersebut berlaku dari tanggal 3-20 Juli 2021 mendatang.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x