Sebelumnya, BEM KM Unnes memberikan gelar negatif kepada Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service, Wapres Ma’ruf Amin sebagai "The King of Silence", dan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai The Queen of Ghosting.
Menurut BEM KM Unnes, aksi digital tersebut merupakan bentuk kritik dengan menyebut ketiganya sebagai The Political Troll.
Adapun The Political Troll sendiri merupakan julukan para pejabat publik yang tidak memiliki signifikansi jelas dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraannya untuk rakyat Indonesia.
Terkait dengan julukan The King of Silence dari BEM KM Unnes, Ma’ruf Amin justru menilai hal itu sebagai ekspresi kebebasan berpendapat dari kalangan mahasiswa yang harus memiliki sikap kritis.***