PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal ekonomi Indonesia dalam 10 tahun ke depan.
Menurut Jokowi, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang cukup menjanjikan di pasar Asia Tenggara.
Jokowi pun merasa optimis ekonomi digital Indonesia akan merajai pasar Asia Tenggara pada tahun 2030.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Mana Sajakah yang Terbukti Efektif untuk Varian Delta? Simak Penjelasan Berikut
Sebab sepanjang tahun lalu, menurutnya, nilai transaksi perdagangan dari sektor industri ini mencapai Rp253 triliun.
Angka tersebut pun diperkirakan akan meningkat menjadi Rp330,7 triliun pada tahun 2021 ini.
Pernyataan itu pun sontak mendapat sorotan dari berbagai pihak, salah satunya yakni Yan Harahap.
Baca Juga: Kominfo Ingatkan Masyarakat Pentingnya Menyimpan Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Dalam Bentuk Digital
Melalui akun Twitter-nya, Yan Harahap menyebut kinerja Jokowi dalam penanganan pandemi Covid-19 belum lagi beres.
Akan tetapi di sisi lain, Jokowi justru sudah kembali membuat janji baru terkait pertumbuhan ekonomi.
“Ngurusin pandemi aja gak beres, sudah bikin janji baru lagi,” tulis Yan Harahap pada Kamis, 15 Juli 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Sebagaimana diketahui, kritik Yan Harahap tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, Indonesia berada di peringkat ke-2 untuk jumlah dan kematian baru.
Hal tersebut berdasarkan update kasus Covid-19 di dunia terbaru per Kamis, 15 Juli 2021 hari ini.
Menurut data Worldometers, secara global, terdapat 189.137.041 orang telah terinfeksi sejak pertama kali ditemukan pada Desember 2019 lalu.
Total kematian akibat pandemi Covid-19 di dunia yakni sebanyak 4.074.067 dan sembuh 172.775.283.
Indonesia pun menempati posisi ke-2 dalam hal penambahan harian kasus Covid-19 setelah Brasil, yakni 54.517 kasus dan kematian bertambah 991 orang.***