Sebut Risma Rasis ke Papua Soal Ancam ASN Mutasi, Veronica Koman Ungkit Tragedi 2018 Mahasiswa di Surabaya

- 15 Juli 2021, 17:15 WIB
Veronica Koman.
Veronica Koman. /Ist
 
PR DEPOK - Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini atau Risma mengancam Aparatur Sipil Negara (ASN) Wyataguna Bandung akan dipindahtugaskan ke Papua. 
 
Ancaman tersebut Risma lontarkan lantaran dirinya merasa geram terhadap ASN yang tak ikut membantu memasak di dapur umum yang telah dibuat oleh Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mendistribusikan makanan kepada masyarakat. 
 
Saat melakukan kunjungan, Risma mendapati adanya dapur umum yang hanya dikerjakan oleh petugas dari Tagana dan petugas lainnya.
 
 
Sedangkan, ASN lainnya di lingkungan Kemensos dinilainya hanya bekerja di dalam kantor masing-masing.
 
"Sekarang saya nggak mau lihat seperti ini, kalau saya lihat lagi, saya pindahkan ke Papua, saya nggak bisa mecat kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua sana teman-teman," kata Risma. 
 
Perkara ini ditanggapi oleh aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Veronica Koman. Ia tampak tak kaget, karena disebutnya Risma memang rasis terhadap Papua. 
 
 
Cuitan Veronica Koman.
Cuitan Veronica Koman. Twitter @VeronicaKoman
 
"Ga kaget. Bu Risma emang rasis sama Papua kok," ujar Veronica Koman, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @VeronicaKoman, pada Selasa, 13 Juli 2021.
 
Veronica Koman mengungkit kembali tragedi di tahun 2018.
 
Ia menuturkan bahwa dulu jajaran Mensos Risma bersama Polri dan TNI mengeluarkan paksa 100 lebih mahasiswa Papua dari Surabaya. 
 
Hal itu dilakukan karena sebagai syarat lepasnya 233 mahasiswa Papua yang ditangkap secara massal. 
 
 
"2 Desember 2018:
jajaran Bu Risma bersama Polri dan TNI mengeluarkan paksa seratus lebih mahasiswa Papua dari kota Surabaya sebagai syarat lepasnya 233 mahasiswa Papua yang ditangkap massal," kata Veronica Koman. 
 
Menurut Risma, dapur umum yang dibuat untuk melayani kebutuhan makanan masyarakat belum tentu bisa berjalan optimal, apabila para ASN masih fokus dengan pekerjaan masing-masing.

"Masyarakat di sana nggak bisa makan karena nggak boleh jualan, nggak boleh aktivitas, tapi kalau kerjanya (dapur umum) kaya gitu, ya mana bisa," ujar Risma.
 
 
Terkait hal itu, Risma telah menargetkan bahwa dapur umum di Wyataguna itu dapat memproduksi 2.000 paket makanan untuk dibagikan ke masyarakat di wilayah Bandung Raya, termasuk warga yang menjalankan isolasi mandiri (isoman).***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x