Minta Jokowi Lupakan Herd Immunity, dr. Pandu: Kita Berkejaran dengan Penularan Delta, Fokus Genjot Vaksinasi

- 18 Juli 2021, 06:45 WIB
Epidemiolog FKM Universitas Indonesia, dr. Pandu Riono.
Epidemiolog FKM Universitas Indonesia, dr. Pandu Riono. /Cahya Sari/ANTARA

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan kekebalan komunal atau herd immunity terhadap Covid-19 di Jawa dan Bali terwujud pada Agustus.

"Jawa segera masuk ke herd immunity pada Agustus akhir atau paling lambat pertengahan September," ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu, 18 Juli 2021.

Target herd immunity yang diharapkan Presiden Jokowi ini kemudian ditanggapi oleh Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dr. Pandu Riono.

Baca Juga: Cara Cek Nama di eform.bri.co.id atau banpresbpum.id Pakai NIK KTP untuk Dapat BLT UMKM Juli dan September

Sontak Pandu Riono meminta Jokowi untuk melupakan herd immunity dan lebih baik fokus menggenjot vaksinasi sebanyak-banyaknya dan secepatnya kepada rakyat Indonesia.

Tanggapan tersebut disampaikan Pandu Riono melalui akun Twitter pribadinya @drpriono1.

Cuitan dr. Pandu Riono.
Cuitan dr. Pandu Riono. Twitter @drpriono1

Lupakan herd-immunity! Fokus saja untuk genjot vaksinasi sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya,” katanya.

Baca Juga: Cerita Mark Wahlberg yang Mengonsumsi 11.000 Kalori Sehari untuk Film Terbarunya: Ini Tidak Menyenangkan

Menurut Pandu Riono, kini Indonesia sedang berkejaran dengan penularan Covid-19 varian Delta beserta kecepatan mutasinya, sehingga yang diperlukan adalah menggenjot vaksinasi.

Kita berkejaran dg penularan Delta dan kecepatan mutasi,” tuturnya.

Selain itu ia juga menjelaskan terkaitnya banyaknya pertanyaan seputar mampu atau tidaknya vaksin dapat melindungi seseorang dari Covid-19 varian Delta.

Baca Juga: Apakah Hasil PCR atau Antigen Bisa Menjadi Positif Akibat Vaksin Covid-19? Berikut Penjelasannya

Cuitan dr. Pandu Riono.
Cuitan dr. Pandu Riono. Twitter @drpriono1

Orang selalu bertanya apakah vaksin yg sudah disuntik dapat melindungi terhadap varian Delta. Sebagian tetap melindungi. Semua vaksin tidak cegah infeksi hanya tekan risiko kena Covid-19 berat atau kematian. Korban utama lonjakan sekarang dapat membunuh orang yg belum divaksinasi,” ujarnya.

Perlui diketahui, untuk menciptakan herd immunity, Jokowi telah meminta jajarannya segera menghabiskan stok vaksin Covid-19 yang ada.

"Saya minta Bapak Menkes disampaikan sampai organisasi terbawah tidak ada stok untuk vaksin, artinya dikirim, habiskan, dikirim, habiskan, karena kita ingin mengejar vaksnasi ini secepat-cepatnya," tuturnya.

Baca Juga: Nasib Gareth Southgate Belum Jelas, Frank Lampard Diprediksi Jadi Pelatih Inggris Selanjutnya

Jokowi menegaskan ketersediaan stok vaksin hanya di Bio Farma, sedangkan vaksin yang telah didistribusikan melalui pemerintah daerah, TNI/Polri di lapangan harus segera dimanfaatkan untuk vaksinasi publik.

Lebih lanjut presiden mencatat data vaksin jadi maupun bahan baku yang telah masuk ke Indonesia sebanyak 137 juta dosis, sedangkan penyuntikan vaksinasi sebesar 54 juta dosis.

"Artinya stok yang ada, baik di Bio Farma maupun di kemenkes atau mungkin di provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, puskesmas-puskesmas, terlalu besar," katanya.

Baca Juga: Baru Diresmikan, Olivier Giroud Nekat Pilih Nomor 'Kutukan' AC Milan

Jokowi menekankan salah satu kunci menyelesaikan pandemi Covid-19 adalah kecepatan vaksinasi. Presiden meminta agar vaksinasi dari pintu ke pintu juga diteruskan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x