Jokowi Bagikan Sembako dan Obat ke Warga saat PPKM Darurat, Mardani: Berbahaya, Harus dengan Cara yang Tepat

- 18 Juli 2021, 10:50 WIB
Mardani Ali menilai aksi blusukan Jokowi beri sembako dan obat-obatan pada malam hari saat PPKM Darurat berbahaya.
Mardani Ali menilai aksi blusukan Jokowi beri sembako dan obat-obatan pada malam hari saat PPKM Darurat berbahaya. /Kolase dari ANTARA dan PKS./

Cuitan Mardani Ali Sera.
Cuitan Mardani Ali Sera.

Ia mengungkapkan bahwa niatan Presiden Jokowi bisa jadi baik, tetapi harus dilakukan dengan cara yang tepat di masa PPKM Darurat ini.

"Blusukan di masa PPKM berbahaya. Tidak memberi contoh yang baik untuk tetap di rumah. Msh ada byk yg komplain belum mendapatkan bansos & kehadiran negara dlm pandemi. Niat pak @jokowi bisa jd baik, tp hrs dilakukan dgn cara yg tepas di masa PPKM Darurat," ujar Mardani Ali Sera, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @MardaniAliSera.

Terkait penyaluran paket bantuan obat, Presiden Jokowi mengatakan akan diteruskan sebanyak 300.000 paket.

Baca Juga: 5 Pemain Amerika Utara Termahal Sepanjang Sejarah, Mulai dari Weston McKennie hingga Christian Pulisic

"Kita harapkan dengan pembagian sembako ini dan juga paket obat-obatan, vitamin, dan suplemen masyarakat bisa lebih tenang dalam menghadapi penyebaran Covid-19," kata Presiden Jokowi.

Pemerintah telah meluncurkan 300.000 paket obat dan vitamin yang dibagikan kepada warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali pada hari Kamis, 16 Juli 2021.

Pemerintah membaginya menjadi tiga paket, yaitu paket 1 berisi vitamin untuk warga dengan hasil PCR (polymerase chain reaction) positif tanpa gejala atau OTG; paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman; dan paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering.***

Halaman:

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @MardaniAliSera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah