Obat Remdesivir sendiri menurut Dante sudah mulai masuk sekitar 50 ribu vial.
“Sudah mulai masuk (Remdesivir) sekitar 50 ribu vial dan nanti akan bertambah lagi menjadi 50 ribu vial lagi per minggu. Kami juga sudah membuka akses ke Cina supaya obat-obat yang mirip dengan remdesivir bisa masuk ke Indonesia,” ujarnya.
Selain itu terkait obat Actemra, pemerintah Indonesia sudah melakukan komunikasi langsung dengan produsen di Swiss, yakni perusahaan Roche.
Obat Actemra ini menjadi salah satu obat terapi Covid-19 yang cukup sulit didapatkan.
Sedangkan, untuk obat ketiga yaitu Gammaraas, pemerintah Indonesia sudah mendapatkan obat impor tersebut dari China sebanyak 30 ribu vial. Namun masih membutuhkan stok lebih banyak lagi untuk mencukupi kebutuhan di Indonesia.
Selanjutnya, untuk obat yang stoknya dikategorikan masih cukup dan kelihatan masih jarang untuk masyarakat, dr. Dante menjelaskan sudah melakukan pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Farmasi supaya distribusi obat itu menjadi semakin lebih merata di seluruh tanah air.
Dengan demikian, meskipun stok obat aman, ia menekankan masyarakat untuk tetap disiplin dalam protokol kesehatan antara lain, memakai masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan.***