Jaga Ketersediaan, Pemerintah Indonesia Buru 3 Jenis Obat Terapi Covid-19

- 20 Juli 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi obat.
Ilustrasi obat. /PIXABAY/Steve PB

PR DEPOK – Ditengah lonjakan kasus Covid-19, pemerintah Indonesia kini sedang mencari pasokan obat Covid-19 dengan melakukan impor.

Hal itu dilakukan untuk terus menjamin dan memastikan ketersediaan obat.

Dalam hal ini, ada 3 jenis obat yang sedang pemerintah upayakan agar stoknya tetap aman, antara lain obat Remdesivir, Actemra, dan obat Gammaraas.

Baca Juga: Kata dr. Pandu Riono Soal Bantuan Obat Gratis: Tidak Mendidik, Perlu Direvisi!

Menurut Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Herbuwonk, ketiga obat tersebut secara global pasokannya sangat ketat.

“Kami menyadari bahwa ada obat-obat impor yang memang secara global pasokannya sangat ketat, dan obat-obat tersebut antara lain remdesivir, Actemra dan Gammaraas,” kata dr. Dante Saksono Herbuwono, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari laman resmi Kemenkes RI pada Selasa, 20 Juli 2021.

Dia juga menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia akan impor obat Remdesivir dari negara India, Pakistan, dan China.

Baca Juga: Kritik Pemberian Obat Gratis, dr Eva: Malah Buat Kacau, Harusnya RS dan Puskesmas yang Dilengkapi

Sebelumnya pemerintah Indonesia juga telah melakukan negosiasi bersama dengan Kementerian Luar Negeri agar India bisa membuka kembali ekspornya.

Obat Remdesivir sendiri menurut Dante sudah mulai masuk sekitar 50 ribu vial.

“Sudah mulai masuk (Remdesivir) sekitar 50 ribu vial dan nanti akan bertambah lagi menjadi 50 ribu vial lagi per minggu. Kami juga sudah membuka akses ke Cina supaya obat-obat yang mirip dengan remdesivir bisa masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Bagikan Sembako dan Obat ke Warga saat PPKM Darurat, Mardani: Berbahaya, Harus dengan Cara yang Tepat

Selain itu terkait obat Actemra, pemerintah Indonesia sudah melakukan komunikasi langsung dengan produsen di Swiss, yakni perusahaan Roche.

Obat Actemra ini menjadi salah satu obat terapi Covid-19 yang cukup sulit didapatkan.

Sedangkan, untuk obat ketiga yaitu Gammaraas, pemerintah Indonesia sudah mendapatkan obat impor tersebut dari China sebanyak 30 ribu vial. Namun masih membutuhkan stok lebih banyak lagi untuk mencukupi kebutuhan di Indonesia.

Baca Juga: Sebut Bansos Tak Perlu, Dananya untuk Obat-obatan, Teddy Gusnaidi: PPKM Darurat Tak Larang Kegiatan Ekonomi

Selanjutnya, untuk obat yang stoknya dikategorikan masih cukup dan kelihatan masih jarang untuk masyarakat, dr. Dante menjelaskan sudah melakukan pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Farmasi supaya distribusi obat itu menjadi semakin lebih merata di seluruh tanah air.

Dengan demikian, meskipun stok obat aman, ia menekankan masyarakat untuk tetap disiplin dalam protokol kesehatan antara lain, memakai masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah