Network
PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menjadi sorotan usai melakukan sidak ke apotek Villa Duta Kota Bogor.
Sidak ke salah satu apotek di Kota Bogor itu dilakukan Jokowi ini dalam rangka memeriksa ketersediaan obat Covid-19.
Akan tetapi dalam sidaknya tersebut, Jokowi tak menemukan dua jenis obat Covid-19 di antaranya Oseltamivir dan Favipiravir.
Aksi sidak Jokowi ke apotek untuk memeriksa stok obat Covid-19 itu pun mendapat tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya politisi Partai Demokrat, Cipta Panca.
Cipta Panca lantas menyoroti kelangkaan obat Covid-19 tersebut melalui akun Twitter miliknya @panca66.
“Nah, pak presiden sidak obat ke apotik barangnya langka,” tutur Cipta Panca seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 24 Juli 2021.
Baca Juga: Faisal Basri Sarankan Jokowi Depak Ia dari Istana, Ngabalin Beri Balasan Menohok: Maksud Kau?
Kemudian, ia melontarkan sindiran dengan mengatakan bahwa beberapa waktu terakhir beredar kabar yang menyebut adanya orang Istana yang ‘bermain’ obat Covid-19.
“Kemarin ada berita orang istana ikutan main obat anti covid,” kata Cipta Panca menambahkan.
Maka dari itu, ia menyarankan Jokowi untuk memeriksa lingkungan sekitar Istana, sebab bisa jadi ditemukan keberadaan mafia obat.
Baca Juga: Ketua DPRD DKI Jakarta Sebut Hukuman Tembak Mati Pantas untuk Pelaku Kartel Kremasi
“Coba diperiksa itu siapa tahu mafia obat ada di sekitar istana. Iya nga sih?” ujar Cipta Panca mengakhiri cuitannya.
Atas cuitannya itu, tak sedikit warganet yang menduga bahwa Cipta Panca tengah menyindir Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Seperti diketahui, Moeldoko belum lama ini diisukan terlibat dalam polemik obat Ivermectin, yang digadang-gadang dapat menjadi terapi bagi pasien Covid-19.
Baca Juga: Cara Dapat Token Listrik Gratis PLN Lewat HP untuk Juli hingga Desember 2021
Dugaan keterlibatan Moeldoko dalam polemik obat Ivermectin itu sebelumnya datang dari Indonesia Corruption Watch (ICW) beberapa waktu lalu.
Menanggapi kabar itu, Moeldoko sontak membantah dan menyatakan bahwa tuduhan tersebut menyesatkan.***
