PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyentil anggota Ombudsman RI, Alvin Lie soal pengecatan ulang warna pesawat kepresidenan menjadi merah putih.
Awalnya Alvin Lie menilai bahwa mengecat ulang pesawat kepresidenan menjadi warna merah putih adalah tindakan berfoya-foya. Pasalnya, Indonesia saat ini sedang mengalami kesulitan akibat pandemi.
Kemudian, Alvin Lie juga memperhitungkan biaya yang dikeluarkan oleh negara untuk mengecat ulang warna pesawat kepresidenan menjadi merah putih yakni sekitar hingga Rp2,1 miliar.
“Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pesawat kepresidenan. Biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar antara USD100.000 sd 150.000, atau sekitar Rp1,4 miliar sd Rp2,1 miliar,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @alvinlie21 pada Selasa, 3 Agustus 2021.
Lantas Ferdinand Hutahaean membalas cuitan Alvin Lie tersebut. Dia pun tidak terima jika cat ulang pesawat kepresidenan disebut foya-foya.
“Itu bukan foya-foya bang Alvin, tapi sebuah pengorbanan untuk kembali ke jati diri kita sesungguhnya, Indonesia dengan Merah Putih,” ujarnya melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.
Baca Juga: Sinopsis Film The Expendables 2: Aksi Sylvester Stallone dan Tim Menyelamatkan Sandera di Rusia
Menurut Ferdinand Hutahaean, warna biru pesawat kepresidenan sebelumnya tidak melambangkan Indonesia melainkan identitas kelompok tertentu.
Oleh sebab itu, dia memaklumi bila biaya pengecatan ulang pesawat kepresidenan menjadi merah putih membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Biru itu identik dengan asing, identitas kelompok tertentu, jadi tak masalah apalagi dengan biaya kecil seperti itu. Objektif dikitlah bang!” katanya.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan pesawat kepresidenan yang bernuansa merah putih tersebut sudah dialokasikan dalam APBN.
“Selain itu, sebagai upaya untuk pendanaan penanganan Covid-19, Kementerian Sekretariat Negara juga telah melalukan refocusing anggaran pada APBN 2020 dan 2021 sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Menteri Keuangan," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Terlebih lagi, lanjutnya, proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri yang terdampak pandemi.***