Network
PR DEPOK - Ekonom senior, Rizal Ramli belum lama ini menyoroti penjelasan yang disampaikan presenter Najwa Shihab soal keringanan hukum bagi para koruptor.
Penjelasan tersebut dipaparkan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa dengan tema "Keadilan Bersyarat bagi Seluruh Rakyat Indonesia" pada Rabu, 4 Agustus 2021.
Dalam keterangan tertulisnya, Rizal Ramli awalnya memuji pemaparan Najwa Shihab perihal 'diskon' hukuman yang diberikan penegak hukum bagi para koruptor.
Baca Juga: Berikan Alasan Teruskan Usaha dari Kakanya, Adik Sapri Pantun: Bukan Buat Saya Pribadi
Sejumlah koruptor yang disinggung dalam acara Mata Najwa itu diketahui adalah Djoko Tjandra, Pinangki Sirna Malasari, hingga Juliari Peter Batubara.
Selain bagus, Rizal Ramli pun menilai bahwa penjelasan Najwa Shihab begitu analitis dan juga persuasif.
"Najwa,, luarbiasa. Penjelasan @NajwaShihab ttg tradisi discount hukuman koruptor bagus sekali, sangat analitis & sangat persuasif (emoji angkat jempol dan senyum).," kata Rizal Ramli.
Namun dari penjelasan Najwa Shihab itu, Rizal Ramli di waktu yang sama juga mengaku sedih dengan penanganan hukum terhadap para koruptor, yang tidak adil.
Maka dari itu, ia tampak menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sempat mengaku anti-korupsi.
"Tapi sangat menyedihkan dan tidak adil (emoji menangis) Mas @jokowi piye katanya anti-korupsi, kok tega sih sama rakyat ?," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @RamliRizal pada Kamis, 5 Agustus 2021.
Baca Juga: Sinopsis Last Hero in China, Aksi Kocak Wong Fei-Hung yang Tak Sengaja Terlibat Skema Penculikan
Seperti diketahui bersama, pembahasan soal keringanan hukuman bagi koruptor belakangan ini ramai menjadi pemberitaan media dan menyita perhatian publik.
Hal itu pun lantas membuat Najwa Shihab membahasnya secara terbuka dengan sejumlah pihak di acara Mata Najwa.
Dalam acara tersebut hukuman sejumlah koruptor dibahas secara dalam dengan berbagai sudut pandang yang berbeda, dari mulai pengacara tersangka korupsi bansos Juliari Batubara hingga perwakilan dari Masyakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI).***
