Usul BLT Diberikan ke Masyarakat yang Telah Divaksin, Mantan Menkeu: dengan Begitu Prosesnya akan Lebih Cepat

- 6 Agustus 2021, 09:06 WIB
 Ilustrasi BLT.
Ilustrasi BLT. /ANTARA./

PR DEPOK - Pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat selama masa pandemi Covid-19 dalam kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Chatib Basri memberikan usulan yakni agar sebagian dana dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) dikucurkan bagi masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi.

Ia menuturkan bahwa usulan ini guna mempercepat program vaksinasi masyarakat, tentunya untuk menekan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 18 Segera Dibuka, Klik Link www.prakerja.go.id Segera Buat Akun dengan Data KTP

"Jadi kalau orang ingin dapat cash, dia harus vaksin. Dengan begitu prosesnya akan lebih cepat," kata Chatib Basri saat menghadiri Dialog Ekonomi secara virtual, pada Kamis, 5 Agustus 2021.

Chatib yang juga mantan Menteri Keuangan (Menkeu) itu menyatakan bahwa ide tersebut bisa untuk dijalankan hanya jika pasokan vaksin tersedia.

Menurutnya, cara ini dapat membuat masyarakat bebas beraktivitas kembali, dan penyebaran serta kasus Covid-19 juga bisa ditekan.

Baca Juga: Desak Pemerintah Percepat Pencairan BSU ke Pekerja, Puan Maharani: Harusnya Sudah Masuk Rekening Pekerja

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa yang bisa menggerakan roda perekonomian ialah mobilitas dari masyarakat.

"Satu hal yang sangat penting saya kira adalah mengenai mobilitas. Kelihatan sekali ketika mobilitas dibuka dari April-Juni 2021 itu ekonominya bergerak. Nah, persoalannya adalah kita selalu ada di dalam dilema, karena mobilitas yang dibuka terlalu jauh ini juga memiliki risiko, mengenai invected cases yang naik," kata Chatib Basri, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Menurutnya, mobilitas yang dibuka terlalu jauh ini dapat kembali meningkatkan kasus Covid-19, yang pada akhirnya akan dilakukan kembali pengetatan terhadap mobilitas masyarakat.

Chatib menarik kesimpulan bahwa vaksinasi Covid-19 ini akan memengaruhi pergerakan ekonomi dalam negeri.

Baca Juga: Sebut Jawaban Ngabalin Tak Relevan Soal Cat Ulang Pesawat Kepresidenan, Roy Suryo: Sangat Tidak Berempati

Lebih lanjut, Chatib mengambil beberapa contoh di beberapa negara, salah satunya Amerika Serikat, sebagai perbandingan, yakni di negara bagian presentase vaksinasinya mencapai 50 persen, dan kinerja kelompoknya berjalan baik.

"Seperti di New York City, Massachusetts, Boston, itu kinerja ekonominya baik karena coverage dari vaksinnya itu sudah 50 persen. Tapi di Missouri yang vaksinasinya masih rendah, kinerja ekonominya agak sulit. Kita juga bisa lihat bahwa di AS, pemulihan ekonominya itu huruf V, juga yang terjadi di beberapa negara Eropa dan China," ujar Chatib Basri.

Maka dari itu, menurut Chatib, perekonomian Indonesia bisa kembali pulih dengan salah satunya meningkatkan vaksinasi masyarakat.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah