Lantas, Tope menilai bahwa hal tersebut sama saja seperti aplikasi foto yang dapat melakukan pengeditan pada wajah asli seseorang.
“3% dirubah jadi 7% itu seperti apilkasi editor foto yang merubah wajah tak sesuai wajah aslinya,” tutur Tope sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 6 Agustus 2021.
Baca Juga: Ashanty Akan Jalani Pengobatan di Malaysia, Orang Tua Atta Halilintar: Nanti Tinggal di Tempat Kita
Hal tersebut, dikatakan dia, justru merusak akal sehat dan sekaligus memanipulasi informasi bagi kaum tertindas.
“Merusak akal sehat dan memanipulasi informasi bagi kaum tertindas,” ucap dia melanjutkan.
Di akhir cuitannya, Tope mengatakan aksi 'manipulasi' yang disebutkannya tersebut hanya dapat terjadi di "republik prank".
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Pemilik KTP Elektronik Akan Dapat Bantuan Rp600.000, Simak Faktanya
“Cerita itu hanya terjadi di republik prank. Whicis, ‘Rakyat sudah tidak bodoh, mukidi,” ujar Tope mengakhiri cuitannya.