PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan keras kepada para pejabat terkait tindakan suap.
Hal itu disebabkan karena Jokowi merasa geram dengan kasus suap yang marak terjadi di tengah kondisi Covid-19 ini.
Menurut Jokowi, sejumlah kasus suap itu sendiri dilakukan oleh aparat pemerintah demi menerbitkan izin usaha.
Oleh sebab itu, Jokokowi meminta untuk segera melaporkan kepada dirinya apabila menemukan pejabat pemerintah yang tidak bersih.
Adapun hal itu disampaikan Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko.
Acara tersebut sebelumnya diselenggarakan di Kantor Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta pada Senin, 9 Agustus 2021.
Pernyataan itu pun lantas mendapatkan berbagai reaksi di tengah masyarakat, salah satunya dari tokoh Papua, Christ Wamea.
Baca Juga: Antar Anaknya ke Sekolah, Farah Quinn Disangka Siswi hingga Ditawari Gabung Cheerleader
Melalui sebuah cuitan di akun Twitter-nya @PutraWadapi, dia mengatakan bahwa pernyataan itu merupakan “cerita basi” dari seorang pemimpin yang inkonsisten.
“Cerita basi dari seorang pemimpin inkonsisten,” kata Christ Wame sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Diketahui bersama, kasus suap di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia ini ternyata tidak pernah "padam.
KPK sebelumnya telah melakukan penangkapan terkait kasus suap itu, termasuk dua eks menteri di kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.
Adapun orang yang ditangkap KPK tersebut di antaranya eks Mensos Juliari Peter Batubara dan eks Menteri KKP Edhy Prabowo.
Juliari Batubara diketahui jadi tersangka dalam kasus suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 di wilayah Jabodetabek.
Sementara Edhy Prabowo ditetapkan tersangka dalam kasus suap izin ekspor benih lobster (lobster).***