Minta Maaf ke Megawati dan Jokowi Atas Kasus Korupsi Bansos, Juliari: Badai Hujatan dan Cacian Datang ke PDIP

- 10 Agustus 2021, 13:46 WIB
Mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara. /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/

PR DEPOK - Permohonan maaf diutarakan oleh mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara kepada Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Juliari Batubara menyampaikan permohonan maafnya tersebut saat membacakan nota pembelaan (pleidoi) di Gedung KPK, Jakarta, pada Senin, 9 Agustus 2021.

"Kepada yang terhormat Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan beserta jajaran DPP PDIP, sejak 2010 saya dipercaya sebagai pengurus DPP PDIP, saya harus menyampaikan permohonan maaf secara tulus dan penuh penyesalan," kata Juliari Batubara.

Baca Juga: Juliari Batubara Dituntut 11 Tahun Penjara, Muannas Alaidid: Mestinya Dihukum Maksimal

Pembacaan pleidoi melalui sidang yang digelar dengan video conference tersebut, dengan posisi Juliari Batubara dan sebagian penasihat hukum di Gedung KPK. Sementara itu, juga jaksa penuntut umum (JPU) KPK, majelis hakim, dan sebagian penasihat hukum Juliari Batubara di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Perkara kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang dilakukannya, Juliari Batubara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) periode 2019-2020 dituntut 11 tahun penjara, dan denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan, dan ditambah membayar uang pengganti kepada negara sebesar Rp14.597.450.000,00 subsider 2 tahun penjara dan pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan publik selama 4 tahun.

"Saya sadar bahwa sejak perkara ini muncul, badai hujatan dan cacian datang silih berganti ditujukan pada PDIP," kata Juliari Batubara.

Baca Juga: Tumbangkan Facebook hingga WhatsApp, TikTok Jadi Aplikasi Paling Banyak Diunduh pada Juli 2021

Ia mengungkapkan bahwa PDIP ialah partai nasionalis yang telah bertahun-tahun ada di garda terdepan dalam menjaga empat pilar kebangsaan dan cita-cita pendiri bangsa.

"Saya sangat yakin PDIP akan tetap dibutuhkan dan dicintai segenap rakyat Indonesia," kata Juliari Batubara.

Tak hanya ke Megawati, permohonan maaf juga Juliari Batubara sampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang juga berasal dari PDIP.

Baca Juga: Sebut Sudah Benar Juliari Minta Maaf ke Jokowi-Megawati, Sindiran Enggal Pramukty: karena Gagal...

"Saya secara tulus ingin mengucapkan permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya kepada Presiden RI Joko Widodo atas kejadian ini, terutama permohonan maaf akibat kelalaian saya tidak melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap kinerja jajaran di bawah saya sehingga harus berurusan dengan hukum," ucap Juliari Batubara.

Juliari sadar dan mengakui bahwa kasus korupsi bansos yang menjeratnya, membuat perhatian Presiden Jokowi tersita dan terganggu.

"Semoga Tuhan Yang Mahakuasa selalu melindungi Bapak Presiden dan keluarga," ujar Juliari Batubara.

Baca Juga: Heran Aksi Kebaikannya Tak Dianggap, Ivan Gunawan: Malah Tato Illuminati di Badan Viral

Juliari mengaku bahwa dirinya lahir dan tumbuh dewasa dengan lingkungan keluarga yang kental akan ilmu politik.

"Saya sadar bahwa posisi saya sebagai pejabat publik dari politik akan sangat rentan goncangan, bahkan ombak-ombak besar, terutama pada era informasi yang sudah sangat terbuka pada saat ini," kata Juliari Batubara.

Juliari mengungkapkan bahwa siapa pun dapat dengan mudahnya menyerang, bahkan bisa menjatuhkan seseorang demi tujuan yang ingin dicapainya.

Baca Juga: Natalius Pigai Pertanyakan Usaha Jokowi Tangani Covid-19 di NTT: Perlu Langkah Nyata Selamatkan Rakyat

"Apalagi, pada saat seseorang tersebut memiliki posisi yang strategis di pemerintahan serta diberikan tugas dan tanggung jawab yang besar pula. Situasi politik nasional yang makin hari makin mengerikan, makin tidak berbudaya, dan makin menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan tertentu," kata Juliari Batubara.

Ia tersadar bahwa mungkin banyak pula pihak yang senang melihatnya jatuh dan hancur demi tujuan-tujuan agenda politik tertentu.

"Namun, apa pun alasannya tetap harus dihadapi dengan kepala tegak dengan sabar dan tentu dengan terus berdoa meminta pertolongan Tuhan Yang Maha Pengampun agar perkara saya ini dapat diakhiri dengan putusan yang seadil-adilnya," ujar Juliari.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah