Pemerintah Hapus Angka Kematian Covid-19, Sulfikar Amir: Cara Menyerah yang Paling Brutal dari Rezim Gagal

- 11 Agustus 2021, 09:15 WIB
Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir.
Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir. /YouTube SOCIOTALKING

Cara menyerah yang paling brutal dari rejim yang sudah gagal,” tulis Sulfikar Amir pada Selasa, 10 Agustus 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Sebelumnya Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan telah memberi keterangan terkait hal tersebut.

Ia menuturkan bahwa permasalahan dalam input data menimbulkan adanya distorsi dalam penilaian level kedaruratan Covid-19 bagi daerah.

Baca Juga: Resmi Gabung PSG, Lionel Messi: Saya Bersemangat untuk Memulai Babak Baru Bersama Les Parisiens

Dengan dihapusnya angka kematian dari indikator penanganan Covid-19 ini, 26 kota dan kabupaten lantas mengalami penurunan level PPKM, dari level 4 menjadi level 3.

Tak cukup sampai di situ, Luhut juga menyebut bahwa pemerintah terus berupaya memperbaiki pendataan.

Menurutnya, hal itu bertujuan agar seluruh indikator penanganan Covid-19 dapat terintegrasi.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah