dr. Tirta juga mengatakan penghapusan angka kematian tersebut dilakukan karena angka kematian akibat Covid-19 tidak kunjung menurun.
“Karena angka kematian ga turun2 to? Makane dihapuskan jadi syarat. jadi cuma buat update. Wis to ngaku ae,” ucap dr. Tirta.
Tidak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa pemerintah tidak usah malu untuk mengakui hal tersebut karena masyarakat akan menerimanya.
dr. Tirta juga menyebutkan beberapa permasalahan mengenai Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini seperti belum meratanya dosis Covid-19 hingga masalah hasil tes PCR yang lama keluarnya.
“Ga usah malu2, kita terima kok. Dosis vaksin ga merata. Faskes ga imbang. Pcr d beberapa kota mash 5 hari. Bansos korup. Ditambah penghapusan angka kematian. Ngajak rapat relawan buat ada2 aja agar terbukti ‘mendengarkan kritik’,” kata dr, Tirta.
“Nek ngene critane, mending aku balik jogja ae. Ngurus anak. Praktek. Sekolah meneh. Ngurus toko,” lanjutnya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan telah memberi keterangan terkait angka kematian Covid-19 yang dihapus dari indikator penanganan Covid-19.