PR DEPOK – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo mengatakan bahwa pandemi Covid-19 berpotensi memicu kemunculan ideologi komunisme.
Selain komunisme, potensi munculnya nilai dan paham individualisme, separatisme, intoleransi, radikalisme, terorisme, dan etnonasionalisme juga patut diwaspadai.
Menurutnya, paham radikal seperti komunisme dan sebagainya dapat muncul di tengah kondisi yang dipenuhi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: DK PBB Desak Pembentukan Pemerintahan Baru Afghanistan dengan Memperhatikan HAM dan Hak Perempuan
Pernyataan Ketua MPR itu pun sontak mendapat berbagai tanggapan di tengah masyarakat luas.
Salah satu pihak yang memberikan komentarnya yakni sosiolog Ariel Heryanto melalui akun Twitter-nya, @ariel_heryanto.
Ia mendaratkan sindiran dengan mengapresiasi pihak-pihak yang masih “optimis” dengan masa depan komunisme.
“Alhamdullilah, hari segini masih ada yang optimis pada masa depan komunisme,” tulis Ariel Heryanto pada Senin, 16 Agustus 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Akademisi itu pun mempertanyakan, apakah persoalan pandemi Covid-19 memang kalah penting.
“Jadi, virus covid kalah penting?” ucap pria yang juga merupakan seorang penulis tersebut.
Untuk diketahui, Bambang Soesatyo menyampaikan pernyataannya dalam pidato pembukaan Sidang Tahunan MPR pada Senin, 16 Agustus 2021.
Dalam pidatonya, Bambang meminta perang terhadap pandemi Covid-19 juga harus dibarengi dengan peningkatan ketahanan ideologi masyarakat.
Baca Juga: Mufti Oman: Selamat kepada Saudara Muslim Taliban, Janji Tuhan Terpenuhi
Dengan demikian, MPR terus melakukan “vaksinasi” ideologi Pancasila secara rutin melalui sosialisasi empat pilar MPR.***