PR DEPOK – Kasus infeksi HIV lewat transfusi darah pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada akhir 1982 silam.
Kemudian pada dua tahun berselang, didapatkan 714 kasus infeksi dengan pola yang sama. Pada masa itu dilakukan tes uji saring HIV untuk donor darah untuk pertama kalinya.
Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof. Zubairi Djoerban mengatakan bahwa yang dideteksi pada uji saring donor darah merupakan antibodi terhadap HIV dan bukan mendeteksi virus secara langsung.
Baca Juga: Tarikan Napas dan Kedipan Mata Rizky Billar Saat Ijab Kabul Dianalisa Pakar Mikro Ekspresi
Hal ini disampaikan Prof. Zubairi melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi pada Jumat, 20 Agustus 2021.
“Yang dideteksi melalui tes uji saring donor darah adalah antibodi terhadap HIV. Bukan mendeteksi keberadaan virusnya secara langsung,” katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Selanjutnya bila seseorang terinfeksi HIV, dikatakan Prof. Zubairi, maka antibodinya akan terbentuk setelah tiga bulan yang dikenal dengan masa jendela.