Vaksin Nusantara Produksi Indonesia Diminati Turki, Akademisi Sebut akan Dipesan 5,2 Juta Dosis

- 25 Agustus 2021, 13:50 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Spencerbdavis1/Pixabay

Faktor yang mendorong Turki meminati Vaksin Nusantara karena memang menguntungkan mereka.

"Untuk Turki, vaksin Nusantara ini justru menguntungkan, karena terus terang bahwa vaksin Nusantara ini dari aspek risiko toksisitas (keracunan), faktor sosial agama itu kan nggak ada masalah. Jadi kalau dia bisa menangkap itu, paling tidak negara Islam akan di-cover sama Turki," katanya.

Dengan demikian, secara ekonomis, ia berpendapat bahwa vaksin Nusantara merupakan potensi bagi Indonesia.

Untuk diketahui, berdasarkan pengamatan aspek sains, pada uji klinik fase 1 dan 2 vaksin Nusantara, tidak ditemukan masalah, bahkan para relawan merasa lebih nyaman usai penyuntikan vaksin Nusantara.

Baca Juga: Bahas Soal Pasangan Menikah, Begini Pandangan Harris Vriza Usai Hadir di Pernikahan Rizky Billar

"Perbedaannya, vaksin Nusantara karena sel dendritik itu tidak terjadi inflamasi, sementara vaksin yang konvensional ini akan terjadi inflamasi"

"Vaksin konvensional yang saya maksud adalah yang berbasis inactivated virus (virus yang dimatikan) maupun platform mRNA. Teknologi memasukkan sesuatu ke dalam tubuh seseorang dengan bahan asing itu adalah konvensional," katanya.

Adapun Inflamasi yang dimaksud adalah kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang kerap dialami peserta vaksinasi Covid-19.

Misalnya, reaksi demam, kepala pusing, bengkak, bercak kemerahan dan sebagainya usai seseorang menerima suntikan vaksin konvensional.

Baca Juga: Bahagia dengan Pernikahan Rizky Billar, Harris Vriza Ungkap Keinginan Tak Terduga

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah