Network
PR DEPOK - Pakar Telematika, Roy Suryo tampak ikut memberikan pandangannya terkait penangkapan warga Blitar saat berlangsungnya kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Warga tersebut diketahui ditangkap karena membentangkan poster berisi keluh kesah petani dan peternak ketika rombongan Jokowi lewat setelah berziarah ke makam Bung Karno.
Menanggapi penangkapan warga Blitar itu, Roy Suryo pun merasa tak habis pikir dengan sikap aparat pemerintah belakangan ini.
Sebab ia menyatakan, sebelumnya sempat ramai aksi aparat yang menghapus mural-mural berisi kritikan untuk pemerintah, dan kini perkara poster juga dipermasalahkan.
"Setelah sebelumnya Heboh MURAL yg Lebay dihapus2 dimana2, siang tadi POSTER-pun dirampas," ucap Roy Suryo seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2 pada Rabu, 8 September 2021.
Padahal menurut Roy Suryo, warga tersebut hanya berupaya menyampaikan aspirasinya kepada presiden, khususnya dari para petani dan peternak. Namun, aksi itu justru berakhir perampasan dan penangkapan oleh aparat.
Baca Juga: India Segera Berkonsultasi ke Rusia Usai Taliban Umumkan Pemerintahan Baru Afghanistan
"Dan Rakyat yg hanya sekedar Menyuarakan Aspirasinya diamankan Aparat," ujar eks Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini.
Selain itu, Roy Suryo berpendapat tulisan dalam poster yang dibawa itu juga cukup realistis, dan sesuai dengan kondisi sulit akibat pandemi seperti sekarang ini.
"Padahal apa2 yg ditulis sangat realistis di kondisi ini: 'Pak Jokowi, Bantu Peternak beli jagung dengan Harga Wajar' AMBYAR," kata pria berusia 53 tahun ini mengakhiri cuitannya.
Diketahui sebelumnya, salah satu warga di Kota Blitar ditangkap ketika kunjungan Presiden Jokowi ke makam Bung Karno pada Selasa, 7 September 2021 kemarin.
Dalam video yang beredar, aparat tampak merampas poster yang dibentangkan salah satu warga berisi keluhan petani dan peternak.
Setelah itu, warga pembawa poster tersebut ditangkap dan diamankan oleh aparat kepolisian.***
