"Saya enggak ada (firasat), kalau bapaknya dia (suami) mimpi anaknya ilang. Itu pertanda," ucap dia menambahkan.
Di kesempatan yang sama, Upik juga menceritakan soal impian sang anak yang belum tercapai sebelum akhirnya masuk penjara, yakni melanjutkan pendidikan kuliahnya.
Baca Juga: China Siap Kirim Bantuan Bahan Pokok Senilai Rp442 Miliar ke Pemerintahan Baru Afghanistan
Sebab, lanjut dia, sang anak sangat bersemangat untuk kuliah dan sempat mengambil formulir pendaftaraan di salah satu kampus sebelum jadi warga binaan lapas.
"Iya dia mau masuk kuliah, di Jakarta. Dia mau kuliah karena sudah nganggur dua tahun. Sebelumnya juga dia sudah mau ambil formulir, sudah mau ambil formulirnya tapi ternyata masuk duluan (ke lapas)," kata dia.
Meski akhirnya sang anak meninggal dalam insiden kebakaran tersebut, Upik dan suami mengaku akan tetap berusaha untuk mengikhlaskannya.
Kendati demikian, Upik berharap proses yang kini tengah dilakukan pihak kepolisian bisa berjalan dengan cepat.
Pasalnya, ia ingin membawa jenazah sang anak untuk segera dimakamkan.***