Aset Negara Mulai Dihitung tuk Biayai Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim, Sindiran Said Didu: Uhui, Jual Semua

- 13 September 2021, 06:00 WIB
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. /Twitter @msaid_didu

PR DEPOK - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, turut mengomentari gencarnya langkah Pemerintahan Jokowi untuk melanjutkan rencana pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur.

Kali ini, Said Didu menyoroti langkah pemerintah yang kini mulau menghitung aset negara yang bisa dimanfaatkan untuk mendanai ibu kota baru.

Said Didu lantas menyindir upaya pemerintah yang sudah mulai menghitung dan memperkirakan aset negara mana yang bisa dimanfaatkan untuk membantu proses pemindahan ibu kota baru yang membutuhkan dana hingga ratusan triliun.

Baca Juga: Cetak Gol ke-100 di Liga Inggris, Mohamed Salah Samakan Rekor Alan Shearer hingga Thiery Henry

"Uhuiii - jual semuwaaaa," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @msaid_didu.

Cuitan Said Didu.
Cuitan Said Didu. Tangkap layar Twitter @msaid_didu

Diberitakan sebelumnya, isu terkait pemindahan ibu kota baru ini sudah sejak lama terdengar.

Bahkan, nampaknya kondisi pandemi Covid-19 tak membuat pemerintah mengurungkan niatnya untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur.

Baca Juga: Hasil Leeds United vs Liverpool: The Reds Tumbangkan 10 Pemain The Peacocks

Salah satu upaya Pemerintahan Jokowi adalah dengan memanfaatkan aset negara untuk mendanai pemindahan ibu kota baru di tengah pandemi ini.

Tak hanya itu, pemerintah juga kabarnya telah menyiapkan anggaran di kementerian.

Disampaikan Direktur Barang Milik Negara, Encep Sudarwan, menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu terus melakukan pengkajian terkait aset negara yang bisa dimanfaatkan di kementerian dan lembaga di Jakarta.

Baca Juga: PSG Siap Turunkan Lionel Messi dan Neymar Saat Lawan Club Brugge di Liga Champions

Encep mengatakan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI untuk menyesuaikan pemanfaatan aset dengan tata ruang kota Jakarta.

"Sedang kaji aset ini bagusnya diapain, mekanismenya apa, investornya dari mana, dan berapa kira-kira perolehan rupiahnya," tuturnya.

"Ini sedang dikaji terus karena ada ribuan dan kami koordinasi dengan Pemprov DKI tentang tata ruang, karena harus sinkron kami jadiin apa nanti tata ruang di DKI jadi apa," kata Encep Sudarwan melanjutkan.

Baca Juga: Setahun Ditutup karena Covid-19, Para Siswa di Bangladesh Akhirnya Balik Belajar di Kelas

Diakui Encep Sudarwan, proses pengkajian ini memang terkendala oleh pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

Namun, ia memastikan bahwa proses tersebu tetap berjalan hingga saat ini.

Sementara itu, pemerintah telah memperkirakan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur.

Baca Juga: Susi Pujiastuti Pamer Keahlian Memasak, Deddy Corbuzier: Beneran Masak Loh

Biaya pemindahan ibu kota ini diperkirakan akan mencapai Rp466 triliun.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x