Bahkan, ia menganjurkan untuk menutup akses masuk sementara agar varian baru Covid-19 tak masuk di Indonesia.
“Jika diperlukan, pemerintah jangan ragu menutup akses masuk sementara. Keselamatan rakyat yang terancam karena masuknya varian baru harus diutamakan dari kepentingan apapun," ujarnya.
Baca Juga: Cara Dapat Token Listrik Gratis PLN Lewat HP Periode September-Desember 2021
Ia pun membeberkan data penyebaran varian baru Covid-19 berdasarkan hasil pantauan Centers for Control Disease and Prevention (CDC) yang bisa menjadi pertimbangan.
Menurutnya, varian Covid-19 baru telah menyebabkan peningkatan klaster kasus Covid-19 pada beberapa negara.
Untuk varian MU, tercatat sudah ditemukan pada 46 negara termasuk di negara Asia seperti Korea Selatan, Jepang dan Hongkong.
Sejauh ini, varian Mu masih dalam pantauan dan diduga akan menimbulkan reaksi yang lebih parah pada pasien yang terinfeksi ketimbang virus Corona lainnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kontrol Langsung Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Daerah, Addie MS: Salut!
Maka dari itu, ia berpendapat bahwa tidak ada jaminan untuk Indonesia untuk tetap aman dari ancaman varian-varian baru Covid-19 tersebut.
“Saat ini varian MU memang belum terdeteksi di Indonesia, tapi tidak ada jaminan keadaan akan terus aman. Apalagi varian ini dapat menyebabkan reaksi yang lebih parah. Pemerintah harus lebih ketat dalam skrining, karantina dan monitoring terhadap WNA maupun WNI dari luar negeri. Jangan sampai terjadi imported case sebagaimana pada kasus varian delta, yang memicu lonjakan kasus," katanya.