Soroti Upaya Pemerintah Cegah Varian Mu Masuk Indonesia, DPR Anjurkan Kebijakan Vaksin Booster

- 14 September 2021, 11:35 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher.
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher. /Dok. DPR RI

PR DEPOK – Upaya pemerintah dalam mencegah varian Mu dan sejumlah varian baru Covid-19 masuk ke Indonesia mendapatkan sorotan dari Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher.

Untuk mencegah mencegah varian Mu masuk di Indonesia, ia menilai pemerintah bisa mempertimbangkan kebijakan vaksin booster, terutama bagi kelompok masyarakat yang tergolong rentan.

Misalnya, vaksin booster diberikan untuk kelompok lansia atau orang yang memiliki penyakit penyerta.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 14 September 2021: Aldebaran Temui Sosok Peneror Keluarga Alfahri

Pasalnya, ia mengingatkan bahwa ada dugaan varian Mu mampu menurunkan efikasi vaksin.

“Kelompok rentan seperti lansia berpotensi terpapar kembali. Oleh karena itu perlu  diberikan vaksin booster seperti yang diterima oleh nakes," ucapnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin, 13 September 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi DPR RI.

Dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri kesehatan dan Menteri Keuangan serta juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tersebut, ia berpendapat bahwa kebijakan ini lebih cocok dibandingkan dengan rencana vaksin booster berbayar sebagaimana pernyataan pemerintah beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Cara Dapat Token Listrik Gratis 2021 Online Lewat stimulus.pln.co.id

Sejauh ini, Netty Prasetiyani Aher turut mendukung langkah pemerintah mencegah varian Mu atau varian Covid-19 baru lainnya masuk ke Indonesia, seperti memperketat akses masuk bagi warga negara asing (WNA).

Bahkan, ia menganjurkan untuk menutup akses masuk sementara agar varian baru Covid-19 tak masuk di Indonesia.

“Jika diperlukan, pemerintah jangan ragu menutup akses masuk sementara. Keselamatan rakyat yang terancam karena masuknya varian baru harus diutamakan dari kepentingan apapun," ujarnya.

Baca Juga: Cara Dapat Token Listrik Gratis PLN Lewat HP Periode September-Desember 2021

Ia pun membeberkan data penyebaran varian baru Covid-19 berdasarkan hasil pantauan Centers for Control Disease and Prevention (CDC) yang bisa menjadi pertimbangan.

Menurutnya, varian Covid-19 baru telah menyebabkan peningkatan klaster kasus Covid-19 pada beberapa negara.

Untuk varian MU, tercatat sudah ditemukan pada 46 negara termasuk di negara Asia seperti Korea Selatan, Jepang dan Hongkong.

Sejauh ini, varian Mu masih dalam pantauan  dan diduga akan menimbulkan reaksi yang lebih parah pada pasien yang terinfeksi ketimbang virus Corona lainnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kontrol Langsung Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Daerah, Addie MS: Salut!

Maka dari itu, ia berpendapat bahwa tidak ada jaminan untuk Indonesia untuk tetap aman dari ancaman varian-varian baru Covid-19 tersebut.

“Saat ini varian MU memang belum terdeteksi di Indonesia, tapi tidak ada jaminan keadaan akan terus aman. Apalagi varian ini dapat menyebabkan reaksi yang lebih parah. Pemerintah harus lebih ketat dalam skrining, karantina  dan  monitoring  terhadap WNA maupun WNI dari luar negeri. Jangan sampai terjadi imported case sebagaimana pada kasus varian delta, yang memicu lonjakan kasus," katanya.

Legislator F-PKS itu juga menganjurkan pemerintah untuk terus meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing, yaitu pemeriksaan sampel virus guna  mengetahui kode genetik varian dan mutasinya.

Baca Juga: Hilmi Firdausi Soroti Ramainya Video Santri Tutup Kuping Saat Dengar Lagu: Harusnya Sikapi dengan Lapang Dada

"Saat ini genome sequencing kita baru di angka 5.000 sampai 6.000. Sementara negara-negara lain, genome sequencing-nya sudah ada di angka puluhan dan bahkan ratusan ribu pemeriksaan. Pemerintah harus segera meningkatkan pemeriksaan ini agar dapat  memantau perkembangan varian yang ada," ujarnya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x