PR DEPOK – Baru-baru ini Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengikuti secara virtual Pertemuan Tingkat Tinggi PBB untuk Situasi Kemanusiaan di Afghanistan, pada Senin, 13 September 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu menyebutkan bahwa Indonesia akan memberikan bantuan kemanusiaan dalam bentuk dana sebesar 3 juta dolar.
"Indonesia berkomitmen memberikan bantuan sebesar 3 juta dolar AS kepada masyarakat Afghanistan, melalui mitra lokal yang terpercaya," ujar Menlu Retno seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Kementerian Luar negeri (Kemenlu).
Dari total bantuan konkret Indonesia tersebut, sebesar 150.000 dolar AS diperuntukkan bagi bantuan kemanusiaan dalam situasi darurat.
Sementara sebesar 2,85 juta dolar, diberikan untuk mendukung pembangunan di Afghanistan selama 3 tahun ke depan, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pertambangan.
Menlu dalam kesempatan itu menekankan bahwa keselamatan dan kehidupan warga Afghanistan harus menjadi prioritas utama.
"Keselamatan dan kehidupan masyarakat Afghanistan adalah prioritas utama," kata Menlu.
Baca Juga: Cara Mudah Pasang Listrik Baru Via PLN Mobile, Tinggal Klik Semua Beres
Tidak hanya itu, Indonesia pun berharap adanya pemerintahan yang inklusif di Afghanistan, perlindungan hak asasi manusia (HAM) dan upaya mencegah merebaknya terorisme di Afghanistan.
Menlu Retno juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya perbaikan dan pembangunan kembali Afghanistan.
Maka dari itu, menurutnya solidaritas internasional dalam pertemuan tersebut merupakan momentum yang baik untuk mendorong lompatan positif bagi tercapainya perdamaian berkelanjutan bagi masyarakat Afghanistan.
Baca Juga: Soroti Penangkapan Mahasiswa UNS Solo, Mardani Ali: Mereka Menyuarakan Harapan Banyak Pihak
Perlu diketahui bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, Indonesia telah memberikan bantuan dana untuk Afghanistan mencapai 10 juta dolar AS.
Sebagai informasi, pertemuan tingkat tinggi itu diselenggarakan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang dihadiri oleh pejabat tinggi setingkat menteri dari seluruh negara anggota PBB dan organisasi internasional.
Dalam pertemuan itu turut dihadiri para menlu dari 35 negara, antara lain Jerman, Inggris, Turki, Pakistan, Iran, Uni Emirat Arab, dan Norwegia.
Sekjen PBB Menyampaikan bahwa kondisi kemanusiaan di Afghanistan telah menjadi salah satu krisIs kemanusiaan terparah di dunia dalam sejarah.
Baca Juga: Soroti Penangkapan Mahasiswa UNS Solo, Mardani Ali: Mereka Menyuarakan Harapan Banyak Pihak
Krisis kemanusiaan di Afghanistan itu kian diperparah dengan adanya kekeringan, kerusakan infrastruktur layanan publik mendasar, serta pandemi Covid-19.
Saat ini diperkirakan lebih dari 11 juta warga Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan darurat dengan total dana sebesar 606 juta dolar AS.
Sekjen PBB mengimbau adanya dukungan dari dunia internasional, terutama secara finansial, untuk memastikan keberlangsungan bantuan bagi masyarakat Afghanistan yang membutuhkan.***