PR DEPOK – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI, Prof Zubairi Djoerban menyoroti kasus kematian tenaga kesehatan (nakes) akibat ulah dari kelompok bersenjata di Papua.
Prof Zubairi melalui keterangan tertulisnya meminta agar semua pihak yang melakukan konflik bersenjata di Papua untuk menghormati hukum internasional.
Hal ini disampaikan Prof Zubairi melalui cuitan di akun Instagram pribadinya @ProfesorZubairi.
Baca Juga: Simak 3 Cara Cek Lolos atau Tidak Seleksi Kartu Prakerja Berikut ini
“Saya minta semua pihak dalam konflik bersenjata di Papua untuk hormati hukum internasional,” kata Prof Zubairi dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Prof Zubairi menambahkan bahwa resolusi 2286 Dewan Keamanan (DK) PBB diadopsi dan diterapkan secara penuh.
Hal ini disebut Prof Zubairi agar melindungi nakes, dokter, fasilitas medis.
“Pastikan resolusi 2286 DK PBB diadopsi dan diterapkan sepenuhnya untuk melindungi nakes, dokter, fasilitas medis,” ungkapnya.
Ia menyambung bahwa resolusi ini juga menuntut pertanggungjawaban kepada pelaku.
“Dan terutama: menuntut pertanggungjawaban kepada pelaku. Terima kasih,” sambung Prof Zubairi.
Baca Juga: Bersaing dengan Raffi Ahmad di Ajang Infotainment Award, Rizky Billar Ungkap Hal Ini
Untuk diketahui, aparat TNI-Polri pada Rabu, 15 September 2021 malam lalu berhasil melakukan evakuasi terhadap 2 tenaga kesehatan (nakes) atas nama Kristina Sampe dan Gabriel Meilan yang merupakan korban teror kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
TNI-Polri menemukan jenazah keduanya pada jurang dengan kedalaman 30 meter yang berlokasi di Distrik Kiworok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Kristina Sampe didapati dalam kondisi masih hidup walau terdapat luka di sekujur tubuhnya.
Sedangkan, Gabriel Meilan didapati dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Pada hari Senin, 13 September 2021 lalu, Kristina Sampe dan Gabriel Meilan sempat dikabarkan hilang ketika KKB melakukan penyerangan terhadap Puskesmas Distrik Kiworok.
Ketika penyerangan dilancarkan KKB, ada 11 nakes yang tengah menjalankan tugas termasuk Kristina Sampe dan Gabriel Meilan.
Sampai saat ini, aparat telah mendapati 10 nakes dengan 9 di antaranya ditemukan dalam kondisi selamat dan 1 meninggal dunia.
Evakuasi terhadap Kristina Sampe dan Gabriella Meilan sempat mendapatkan kendala.
Dandrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan sempat mengatakan bahwa evakuasi sulit dilakukan karena keterbatasan peralatan.
Kristina Sampe dan Gabriel Meilan diduga terjatuh setelah berusaha menyelamatkan diri dari KKB.
“Belum dipastikan kondisi keduanya, namun saat anggota dan warga ke lokasi dan berteriak tidak ada respon dari keduanya,” ungkap Brigjen TNI Izak Pangemanan dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.***