PR DEPOK - Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan turut memberikan tanggapan terkait aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua akhir-akhir ini.
Syarief Hasan menilai bahwa aksi KKB Papua yang gencar melakukan aksi teror tidak punya landasan empiris sama sekali.
Ia melihat KKB Papua tidak memiliki dasar empiris mengingat pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk mempercepat pembangunan di Papua dan Papua Barat, seperti mengucurkan alokasi dana otonomi khusus (dana Otsus) dan dana tambahan infrastruktur (DTI) untuk Papua dan Papua Barat sebesar Rp138,65 triliun.
Maka dari itu, ia berharap agar aparat keamanan dapat bertindak tegas dalam menumpas aksi teror yang kerap dilakukan KKB Papua.
“Di saat dana Otsus dan DTI begitu besarnya yang dialokasikan bagi Papua dan Papua Barat, tindakan teror juga tidak pernah berhenti. Ini menunjukkan memang KKB hanya bertujuan untuk mengacau dan teror. Jika sudah begini, maka tidak ada jalan lain bagi TNI/Polri selain melakukan upaya penanggulangan teror yang lebih tegas. Jika terus dibiarkan, maka korban dari kalangan aparat dan rakyat sipil akan terus berjatuhan. Saya kira hal ini tidak bisa dibiarkan. KKB harus ditumpas sampai ke akar-akarnya,” tegas Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
Lebih lanjut, menurutnya, dana otsus dan DTI adalah kebijakan afirmasi dan prioritas pembangunan yang menjelaskan komitmen pemerintah dalam membangun Papua dan Papua Barat, untuk bisa maju dan bersaing seperti daerah lain di Indonesia.
Jadi, menurutnya tindakan teror KKB Papua memang jelas-jelas tujuannya hanyalah teror, penculikan, pembunuhan, dan makar, seperti dikutip Pikiran Rakyat Depok dari laman resmi MPR RI.
Syarief Hasan pun berharap agar TNI/Polri segera meredefinisi tugas dan perannya dalam menyelamatkan warga sipil dan mempertahankan kedaulatan republik.