Ia juga mengimbau masyarakat agar jangan sampai terprovokasi atas kejadian tersebut. Tentu saja, masyarakat menunjukkan kematangan dalam menyikapi isu tersebut.
"Penghormatan kepada aparat kepolisian dengan segala kekurangan dan kelebihanya mampu mengungkap ini. Kita berharap kasus ini betul-betul diungkap secara profesional dan memberikan keadilan seadil-adilnya," ujar Ustaz Das'ad.
Menurutnya, atas tragedi tersebut ada hikmah didalamnya, yaitu menjadi koreksi untuk pengurus masjid untuk sensitif terhadap kejadian seperti ini.
"Memang ada kadang kala pengurus masjid, orang istirahat disuruh pergi. Padahal, bisa jadi orang tersebut tidak ada tempat istirahat, cari ketenangan jiwa. Itu koreksi bagi kita semua," kata Ustaz Das'ad, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Terkait kondisi kejiwaan pelaku, dugaan adanya gangguan mental karena mengonsumsi zat adiktif, Ustaz Das'ad menyatakan, tak boleh ambil keputusan sendiri, tanpa menyerahkan kepada ahlinya seperti dokter kejiwaan untuk menentukan terkait sakit jiwa atau tidak.
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) H. Syarifuddin di tempat terpisah mengatakan, bahwa sudah menyampaikan kepada seluruh jajaran pengurus masjid agar kejadian tersebut menjadi perhatian, dan mewaspadai setiap gerak-gerik orang yang dianggap mencurigakan.
"Seluruh pengurus masjid agar memperketat pengamanan. Banyak yang datang hanya tidur-tidur di masjid supaya dijaga betul. Pengurus masjid mengatur semua perangkat utamanya keamanan, kebersihan, atau kajian-kajian selebihnya. Perlu teratur dan waspada," kata Ustaz Das'ad.***