PR DEPOK - 40 negara kini melaporkan kasus Covid-19 varian Mu yang mulai menyebar di wilayahnya.
Terbaru, negara tetangga yakni Malaysia juga sudah mencatat kasus baru yang disebabkan oleh varian Mu.
"Mutasi-mutasi ini ada terus, yang paling dominan adalah memang Delta itu betul"
"Varian Mu juga sudah ada, itu berasal dari Amerika Selatan, Kolombia ya, tetapi sudah menyebar ke hampir 40 negara," tutur Juru Bicara Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Untuk itu, pemerintah diminta meningkatkan kewaspadaan agar varian Mu tak lolos masuk ke Indonesia dan membuat kasus Covid-19 kembali meningkat.
"Ini harus waspada ya. Varian Mu yang terakhir ya yang terbaru itu sudah sampai Malaysia, negara tetangga kita"
"Jangan sampai (seperti) Delta lagi. Dulu sampai India kita tenang-tenang, akhirnya masuk" tuturnya.
Meski hingga kini Covid-19 varian Mu belum masuk kategori varian of concern (VoC), tetapi tetap bisa berpengaruh terhadap penularan yang masif, derajat keparahan, hingga efektivitas vaksin.
"Kalau Mu itu belum termasuk varian of concern. Varian ini ada pengaruh terhadap bahaya penularan yang sangat pesat"
Varian Mu diketahui masih dikategorikan sebagai variant of interest (VoI).
Sementara itu ahli virologi yang juga berprofesi sebagai Guru Besar Universitas Udayana, Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika lalu membandingkan dengan kasus varian Mu yang presentasenya jauh di bawah varian Delta.
"Sedangkan virus Mu yang sebenarnya lebih dulu lahir dibandingkan virus Delta yaitu hanya di bawah 1 persen dari virus yang bersirkulasi di dunia"
Baca Juga: Status Insentif Kartu Prakerja Sedang Diproses Berapa Lama? Berikut Penjelasan Jangka Waktunya
Hingga kini 98 persen virus corona penyebab Covid-19 yang menyebar di dunia terdeteksi sebagai varian Delta.***