Network
PR DEPOK – Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab dipanggil Gus Miftah belakangan menjadi sorotan publik.
Hal ini terjadi tidak lepas dari kabar yang menyatakan bahwa Gus Mifta memasang tarif sebesar Rp3 miliar untuk memberikan ceramah.
Gus Miftah tidak mengelak mengenai kabar tarif Rp3 miliar tersebut, sebab ia mengaku melihat terlebih dahulu pihak yang mengundangnnya untuk berceramah.
Baca Juga: Kartu Pekerja akan Berlanjut hingga 2022, Berikut Syarat dan Cara Mendaftar agar Lolos
Sang manajer kemudian diminta oleh Gus Miftah untuk memasang tarif agar ia bisa memberikan ceramah.
Bila yang memberikan undangan untuk berceramah adalah sebuah lembaga atau perusahaan, maka Gus Miftah menilai salah jika tidak memasang harga.
“Diundang orang kaya, kamu jual saya murah kamu salah. Yang mengundang orang kaya dan pejabat maka harus mahal,” ujar Gus Miftah dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Hitz Infotainment.
Gus Miftah kemudian menambahkan bahwa dia tidak akan memenuhi panggilan ceramah bila dibayar dengan seikhlasnya saja.
Baca Juga: Setelah Dibeli Pangeran Arab Saudi, Inilah 5 Kandidat Kuat Calon Pelatih Baru Newcastle United
“Kita bijak saja, saya diundang calon bupati 'Gus monggo datang ke tempat pengajian' ini gimana seikhlasnya, kan g***** yang mengundang bupati,” tuturnya.
Kabar ini kemudian mendapatkan sorotan dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Gus Umar melalui keterangan tertulisnya menyebutkan Gus Miftah terlalu sombong.
Komentar tersebut disampaikan oleh Gus Umar melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @Umar_Hasibuan75.
Baca Juga: Zainudin Amali Beri Klarifikasi Terkait Hukuman WADA terhadap Indonesia
“Sombong bgt lu,” kata Gus Umar dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Sebagai informasi, Gus Miftah dilahirkan pada 5 Agustus 1981 di Desa Adiluhur, Jabung, Lampung.
Gus Miftah merupakan lulusan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Semasa berada di bangku kuliah, Gus Miftah aktif pada organisasi ekstra kampu bernama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Gus Miftah disebut sebagai pendakwah milenial dan ulama muda Nahdlatul Ulama (NU) dan sudah didapuk menjadi pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta ketika usianya masih belia.***
