PR DEPOK – Mengenai upaya Amerika Serikat (AS) dalam menekan kelompok ISIS di Afghanistan dan Irak, turut mendapat sorotan dari Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW).
HNW melalui akun Twitter pribadinya @hnurwahid, pada Selasa, 12 Oktober 2021 lantas mempertanyakan kegagalan AS dalam memberantas ISIS di Afghanistan dan Irak.
“Mengapa Amerika Serikat tak bisa tangkap pemodal&pimpinana utama ISIS;Sami Jasmin alJaburi, tapi pemerintah Irak bisa?,” tulis HNW seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Tidak hanya di Irak, HNW juga turut menyoroti kegagalan AS dalam menekan ISIS di Afghanistan.
“Mengapa AS tak bisa hancurkan markas ISIS di Kabul, dan pemerintah Afghanistan/Thaliban, bisa?,” tulis HNW.
Terkait hal tersebut, HNW lantas mempertanyakan kebenaran yang pernah dilontarkan oleh Hillary Clinton, beberapa waktu lalu.
“Apakah krn ISIS adalah bikinan AS, sbgmn pernah diakui Hylari Clinton,” tulis HNW di akhir cuitannya mengulang pengakuan istri mantan Presiden AS Bill Clinton tersebut.
Sebagai informasi, Pemerintah AS saat ini masih berupaya dalam menekan aksi ISIS di Afghanistan.
Pasalnya, ISIS dalam kekisruhan antara Taliban dan Pemerintahan Afghanistan sempat membuat beberapa aksi teror yang menelan korban.
Dalam pertemuan baru-baru ini yang dilakukan AS dan Taliban, kedua belah pihak sempat menyinggung soal upaya menekan pergerakan kelompok afiliasi ISIS di Afghanistan.
Juru bicara politik Taliban Suhail Shaheen mengatakan bahwa pihaknya memastikan tanah Afghanistan tidak digunakan oleh para ekstrimis untuk melancarkan serangan terhadap negara lain.
Akan tetapi, Taliban tidak ingin bekerja sama dengan AS dalam menekan kelompok ISIS di Afghanistan.
“Kami mampu mengatasi Daesh mandiri,” kata Shaheen.
Merespons penolakan Taliban, AS menilai bahwa Taliban masih diragukan dalam menekan afiliasi ISIS di Afghanistan.
Pasalnya, Taliban sebelumnya pernah memberi perlindungan kepada al-Qaida sebelum kelompok itu melakukan serangan, yang mendorong invasi AS ke Afghanistan tahun 2001 dan berhasil mengusir Taliban dari kekuasaan.
Adapun ISIS bertanggung jawab atas sejumlah serangan baru-baru ini, termasuk bom bunuh diri pada hari Jumat yang menewaskan 46 Muslim Syiah dan melukai puluhan lainnya saat mereka salat di sebuah masjid di kota utara Kunduz
Berdasarkan catatan, ISIS telah melakukan serangan terhadap populasi minoritas Syiah di di Afghanistan Timur pada tahun 2014.
ISIS juga dipandang sebagai kelompok teror yang menimbulkan ancaman terbesar bagi AS karena potensinya untuk melancarkan serangan terhadap target-target AS.***