Respon Terkait Bendera Merah Putih yang Tidak Dikibarkan pada Thomas Cup, Luqman Hakim: Bukan Masalah Sepele

- 19 Oktober 2021, 19:05 WIB
Politisi PKB Luqman Hakim./Twitter/@LuqmanBeeNKRI /
Politisi PKB Luqman Hakim./Twitter/@LuqmanBeeNKRI / /

PR DEPOK – Permasalahan bendera merah putih yang tidak dikibarkan pada ajang Thomas Cup terus menuai reaksi.

Anggota DPR RI dari fraksi PKB, Luqman Hakim memberikan respon terkait bendera merah putih yang tidak dikibarkan saat tim bulu tangkis Indonesia menjuarai Thomas Cup.

Luqman Hakim mengatakan bahwa permasalahan mengenai bendera merah putih yang tidak dikibarkan bukan persoalan yang sepele.

Baca Juga: Relawan Jokowi Ungkap 3 Nama Pengganti Kepemimpinan Presiden Pada Periode Berikut

Hal ini disampaikan Luqman Hakim melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @LuqmanBeeNKRI.

“Bendera Merah Putih, bukan masalah sepele,” kata Luqman Hakim dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Menurut Luqman Hakim, bila ada seseorang yang menganggap sepele terhadap persoalan merah putih yang dilarang berkibar, maka sebaiknya orang tersebut pindah kewarganegaraan.

“Kalau anda anggap sepele urusan Merah Putih yg dilarang berkibar, sebaiknya anda pindah kewarganegaraan,” jelasnya.

Luqman Hakim menegaskan bahwa merah putih merupakan hasil perjuangan dari para pahlawan yang mengorbankan air mata dan darah.

“Merah Putih itu hasil perjuangan para pahlawan, bahkan dg mengorbankan air mata, darah dan ratusan ribu nyawa pejuang,” tegasnya.

Baca Juga: Didatangi Orang Asing usai Bahas Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan, Bintang Emon Waswas dan Tak Tenang

Sebelumnya, Luqman Hakim sempat menyinggung mengenai bendera merah putih yang juga akan dilarang untuk dikibarkan pada ajang balap WorldSBK dan Moto GP.

“Bahkan di negeri kita sendiri, di ajang balap WorldSBK Mandalika bendera merah putih tidak boleh dikibarkan?,” terangnya.

Sekretaris Gerakan Sosial dan Penanggulangan Bencana DPP PKB ini kemudian menerangkan bahwa harus ada yang bertanggung jawab akan hal ini sebab ini akan menjadi sejarah buruk yang takkan pernah terlupakan.

“Harus ada yg bertanggungjawab atas masalah ini. Ini sejarah buruk yg takkan pernah dilupakan,” tuturnya.

Sebagai informasi, Indonesia mendapatkan larangan mengibarkan bendera merah putih usai mendapatkan sanksi dari Badan Anti Doping Dunia (WADA).

Baca Juga: Cerita Soal Lagu Duetnya Bersama Feby Putri, Fiersa Besari: Ide dari ‘Runtuh’ adalah Pengalaman Personal

Sanksi ini diberikan setelah Indonesia tidak mampu menyerahkan sampel tes doping pada 2020 dan 2021 yang berakibat dengan dilarangnya bendera merah putih dikibarkan di podium olahraga.

Atas kejadian ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.

“Saya mohon maaf terhadap kejadian yang membuat kita semua tidak enak, tidak nyaman. Seharusnya kita bisa menikmati kegembiraan dengan Piala Thomas yang kembali ke pangkuan kita setelah dua dekade, tapi itu berkurang karena kita tidak bisa menyaksikan merah putih dikibarkan,” ungkap Menpora Amalid dikutip Terkini.di dari ANTARA pada Senin, 18 Oktober 2021 kemarin.

“Kami akan serius menangani ini,” sambungnya.

Sementara itu, Sekretaris Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI), Dessy mengungkapkan bahwa sanksi ini terjadi karena LADI masih memiliki tugas yang belum dirampungkan pengurus sebelumnya, termasuk mengenai pemenuhan ambang batas minimal sampel pengujian (TDP).

Kini, Menpora sudah menciptakan tim agar sanksi yang dijatuhkan WADA kepada LADI bisa segera dicabut.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter @LuqmanBeeNKRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x