2.149 Personel TNI-Polri Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa BEM SI: Hindari Eksesif, Anggap Demonstran Adik Kita

- 21 Oktober 2021, 14:34 WIB
Pengamanan aksi demo BEM SI di Patung Kuda Jakarta.
Pengamanan aksi demo BEM SI di Patung Kuda Jakarta. /Pikiran Rakyat/ Amir Faisol/

PR DEPOK - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara hari ini, Kamis, 21 Oktober 2021.

Aksi unjuk rasa yang digelar BEM SI ini merupakan respons terhadap dua tahun pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Menanggapi rencana BEM SI untuk menggelar aksi unjuk rasa, polisi bekerja sama dengan TNI mengerahkan ribuan personel untuk mengawal dan mengamankan jalannya demonstrasi.

Baca Juga: Golkar Siap Memenangi Pemilu 2024, Akbar Tandjung: Kita Partai Besar, Ada Waktu 3 Tahun

Disampaikan oleh Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Pusat, AKP Sam Suharto, sekitar 2.149 personel gabungan diturunkan untuk mengantisipasi gangguan keamanan selama demo berlangsung.

"Ada sekitar 2.149 personel gabungan dikerahkan," ujar Sam Suharto, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.

Ia menuturkan, pengerahan personel ini diperlukan demi mencegah adanya kericuhan ataupun kerumunan dalam demonstrasi tersebut.

Baca Juga: Pengacara Korban Kasus Dugaan Penipuan CPNS Fiktif Sebut Olivia Nathania Masih Cari 'Mangsa' di Awal Oktober

Menurutnya, pengerahan ribuan personel gabungan ini sesuai dengan arahan dari Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hengki Haryadi yang menyinggung soal masih tingginya kasus Covid-19 di Jakarta.

Oleh karena itu, demi mencegah timbulnya klaster baru, pengamanan dalam aksi unjuk rasa BEM SI ini perlu dilakukan.

"Kita berusaha untuk mencegah timbulnya kerumunan hingga mengakibatkan klaster baru. Karena memang sudah diatur dalam UU terkait dengan kesehatan masyarakat," tuturnya melanjutkan.

Baca Juga: Sinopsis Dredd, Aksi Polisi Masa Depan Lumpuhkan Geng Pemilik Obat Pengubah Realitas

Lebih lanjut, Sam memastikan bahwa para personel gabungan ini akan bersikap humanis terhadap para demonstran.

"Intinya kita menghindari aparat bersifat eksesif. Anggap saja yang melakukan aksi itu adik-adik kita," katanya.

Untuk diketahui, sebelumnya Koordinator Pusat BEM SI, Nofrian Fadil Akbar, menuturkan bahwa aksi unjuk rasa tersebut dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap kepemimpinan Jokowi yang sudah memasuki tahun ketujuh.

Baca Juga: Tanggapan Kevin Sanjaya Atas Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2020 Usai Penantian 19 Tahun: Luar Biasa!

BEM SI menilai tak ada perubahan yang signifikan dan berarti selama Indonesia dipimpin oleh Jokowi.

Tak hanya menggelar aksi unjuk rasa, BEM SI juga memberikan 12 tuntutan kepada Presiden Jokowi.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah