Jokowi ‘Kabur’ Saat BEM SI Demo, Ferdinand Hutahaean: Gerakan Tak Berintegritas, Presiden Lebih Pilih Bekerja

- 22 Oktober 2021, 08:10 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi sindiran mahasiswa atau BEM SI kepada Presiden Jokowi.
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi sindiran mahasiswa atau BEM SI kepada Presiden Jokowi. /Instagram @ferdinand_hutahaean

PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi sindiran mahasiswa yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) seolah-olah kabur dari gerakan mahasiswa atau demo yang digelar pada Kamis, 21 Oktober 2021 kemarin.

Pasalnya, Presiden Jokowi tidak berada di Jakarta saat para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demo.

Jokowi melalui akun Twitter resmi @jokowi menginformasikan pada Kamis pagi, bahwa ia bertolak ke Kalimantan Selatan untuk melakukan kunjungan kerja.

Baca Juga: Ramalan Karier dan Keuangan 6 Zodiak Jumat, 22 Oktober 2021: Scorpio Dapat Penghargaan

Saya bertolak menuju Provinsi Kalimantan Selatan pagi ini untuk kunjungan kerja ke Kab. Tanah Bumbu dan Kota Banjarmasin. Di Tanah Bumbu, saya akan meresmikan pabrik biodiesel, dan di Banjarmasin saya hendak meninjau kegiatan vaksinasi dan juga meresmikan Jembatan Sei Alalak,” kata presiden.

Menanggapi sindiran mahasiswa yang menyebut Jokowi kabur, Ferdinand Hutahaean lantas mengatakan sikap presiden sudah benar.

Presiden Jokowi sudah benar dalam mengambil sikap. Terus bekerja keras bangun bangsa dan sejahterakan negeri ini,” ujarnya melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.

Baca Juga: Ramai Aliansi Mahasiswa Berdemo hingga Intelektual Sering Berkumpul, Ali Syarief: Ciri-ciri Mau Roboh Itu...

Menurut dia, gerakan mahasiswa tersebut tidak berintegritas. Sehingga Jokowi tidak memiliki waktu untuk mendengarkan segelintir orang yang merasa sebagai pejuang itu.

Ferdinand Hutahaean juga mengatakan bahwa Jokowi tidak kabur, melainkan lebih memilih bekerja untuk membangun Indonesia.

Tidak ada waktu untuk mendengar segelintir org yg merasa pejuang dgn label mahasiswa. Gerakan tak berintegritas..! Kata kabur itupun salah, Jokowi memilih bekerja,” katanya.

Cuitan Ferdinand Hutahaean.
Cuitan Ferdinand Hutahaean. Twitter @FerdinandHaean3

Seperti diketahui, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (BEM SI) menggelar aksi dengan menyampaikan sedikitnya 12 tuntutan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis.

Dalam aksi tersebut, setidaknya lebih dari 450 mahasiswa turun ke jalan untuk menyampaikan 12 tuntutan kepada Presiden Jokowi yang telah menjabat selama tujuh tahun sejak 2014.

Baca Juga: Senang Beradu Akting dengan Vino G Bastian, Jefan Nathanio: Pelajaran dan Ilmunya Dapet Banget

"Bertepatan dengan 20 Oktober 2021, tujuh tahun sudah Jokowi memimpin pemerintahan negeri ini. Namun, banyak janji-janji kampanye yang harus dipenuhi," kata Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Kaharuddin seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Kaharuddin menyampaikan ada 12 tuntutan yang disampaikan, antara lain mendesak pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah pengganti untuk membatalkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Mahasiswa juga menuntut diberhentikannya Firli Bahuri sebagai Ketua KPK dan mengembalikan marwah lembaga tersebut dalam agenda pemberantasan korupsi.***

Editor: Sitiana Nurhasanah

Sumber: ANTARA Twitter @FerdinandHaean3 twitter @jokowi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x