Soroti Klarifikasi Menag Soal Kemenag Hadiah untuk NU, Gus Umar: Sebaiknya Minta Maaf ke Masyarakat

- 26 Oktober 2021, 09:35 WIB
Tokoh NU Gus Umar.
Tokoh NU Gus Umar. /Twitter @UmarAlChelsea_

PR DEPOK – Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar ikut menyoroti klarifikasi Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas terkait pernyataan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah khusus negara untuk NU.

Gus Umar menyarankan agar Menag sebaiknya meminta maaf terkait pernyataannya tersebut.

Cuitan Gus Umar.
Cuitan Gus Umar. Tangkap layar Twitter @UmarHasibuann75

Sebaiknya Menag minta maaf kemasyarakat,” kata Gus Umar melalui akun Twitter @UmarHasibuann75 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Baca Juga: Melawan PSIS, Robert Alberts Bertekad Jadikan Persib Tim yang Tak Terkalahkan

Menurut Gus Umar, jika Menag terus membantah, maka publik akan semakin ramai menghujat.

Makin membantah makin ramai publik menghujat

Apa kata maaf terlalu mahal dilakukan?,” tuturnya.

Sebagai informasi, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas memberikan klarifikasi mengenai pernyataan itu dilontarkan dalam forum internal keluarga besar NU dengan tujuan memberi motivasi kepada para santri dan pesantren.

Baca Juga: Estimasi Waktu 'Evaluasi' Usai Daftar Kartu Prakerja Gelombang 22 di www.prakerja.go.id, Simak Berikut Ini

Pernyataan itu disampaikan Menag dalam kanal YouTube TV9 yang mengadakan webinar dengan tema ‘Santri Membangun Negeri’ WEBINAR INTERNASIONAL PERINGATAN HARI SANTRI 2021 RMI-PBNU.

“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma nge-kost, karena itu disampaikan secara internal,” kata Menag.

Menurut Menag, memberi semangat merupakan hal yang wajar di forum internal, akan tetapi ia mengaku tidak tahu bahwa hal ini bisa keluar lalu digoreng ke publik.

“Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” tuturnya.

Baca Juga: Sebut Tes PCR Gratis di Negara Lain, Hilmi: Sejahat-jahatnya Manusia, yang Ambil Untung di Tengah Kesulitan

Menag kemudian menegaskan bahwa Kemenag tidak hanya untuk NU saja.

Hal ini dibuktikan Menag dengan menyebut Kemenag tetap meletakkan afirmasi kepada semua agama.

“Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja,” tuturnya.

Bahkan disebut Menag bahwa di Kemenag terdapat Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang merupakan kader dari Muhammadiyah dan Irjen Kemenag yang juga bukan merupakan dari NU.

Baca Juga: Rachel Vennya Tak Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, akankah Terancam Hukuman Penjara?

“Bahkan di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU,” tuturnya.

Lebih lanjut, Menag mengatakan bahwa karakter dasar dan jatidiri dari NU ialah terbuka dan inklusif.

NU disebut Menag datang untuk menyajikan dirinya demi kepentingan dan maslahat yang lebih besar.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 22 Klik www.prakerja.go.id untuk Dapat Uang Insentif Rp600 Ribu

“Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU,” katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah