PR DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menuju Roma Italia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20).
Indonesia melalui Jokowi menerima keketuaan atau presidensi G20 dalam perhelatan tersebut. Banyak masyarakat yang menyambut baik kabar itu.
Adapun hal ini ditanggapi oleh politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya. Menurutnya presiden negara manapun hadir di acara luar negeri merupakan hal yang biasa.
Akan tetapi, ia merasa heran. Pasalnya di dalam negeri hal ini justru dianggap istimewa dan dianggap sebagai sebuah prestasi spektakuler.
"Presiden negara manapun, hadir di acara LN, kayaknya hal biasa ya. Tapi entah kenapa di negeri kita (skrg ini saja), kok jadi kayak dianggap sebuah prestasi spektakuler?. Tahu sebabnya?," kata Mustofa Nahrawardaya.
Mustofa menjelaskan bahwa Indonesia menjadi ketua G20 karena dapat giliran, karena kepemimpinan G20 ini menurutnya akan bergilir. Setiap negara juga akan mendapat jatahnya.
"Ini HANYA karena dpt giliran aja Bro. Kepemimpinan di G20, bergilir. Setiap negara akan mendapat jatahnya kelak. Enggak istimewa," ujar Mustofa Nahrawardaya.
Adapun memang sebelumnya belum ada presiden Indonesia yang pernah memegang ketua G20, karena menurut Mustofa, Indonesia baru mendapatkan gilirannya pada tahun ini.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa sistemnya mirip seperti arisan, yang memang semua anggota G20 pasti dapat jatahnya.
Meskipun begitu, jabatan ketua G20 ini akan dicopot nantinya jika memang masa jabatannya telah habis, namun bukan berarti Jokowi gagal.
"Ya jelas tidak ada. Karena jatah/giliran dapat jabatannya, baru tahun ini. Siapapun presidennya. Pasti dapat. Ini mirip arisan. Semua anggota G-20 pasti dapat jatah. Next time, jabatan ini akan dicopot. Bukan berarti Jokowi gagal. Tapi karena memang habis masa jabatannya," kata Mustofa, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @TofaTofa_id.
Mustofa kembali menjelaskan bahwa jadi presidensi G20 itu hanya giliran saja, dan bisa bertukar waktu.
Baca Juga: Hasil NBA: Trae Young Bawa Atlanta Hawks Benamkan Washington Wizards 118-111
Ia menegaskan agar masyarakat tak perlu "jingkrak-jingkrak" kesenangan, biasa saja. Menurutnya negeri ini memang besar dan tak perlu bersikap seperti anak kecil.
"Membuktikan bahwa jadi Presiden G20, HANYA giliran. Bisa tukeran waktu. Maka enggak perlu jingkrak2. Biasa2 saja. Kita negeri besar. Jangan kayak anak kecil," ujar Mustofa Nahrawardaya.***