PR DEPOK - Politikus Partai Demokrat, Yan Harahap, mengomentari soal India yang bertukar jatah dengan Indonesia menjadi Presidensi G20.
Yan Harahap menyoroti fakta bahwa seharusnya yang menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2022 adalah India, bukan Indonesia.
Namun, India memilih untuk bertukar waktu dengan Indonesia, dan baru akan menjadi Presidensi G20 pada tahun 2023 mendatang.
Oleh karena itu, Yan Harahap menilai bahwa menjadi Presidensi G20 adalah hal yang biasa saja.
Pasalnya, RI menjadi tuan rumah KTT G20 karena memang sudah menjadi gilirannya.
"Jadi hanya semacam bergiliran lah," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @YanHarahap.
Baca Juga: Alami Gegar Otak, Marc Marquez Absen di MotoGP Algarve 2021 Akhir Pekan Ini
Ia lantas menilai publik seharusnya tak perlu heboh ketika mendengar Indonesia menjadi Presidensi G20.
"Tak perlu heboh2 kali," katanya menambahkan.