Ferdinand Hutahaean Kritik Soal Banjir ke Anies Baswedan: Semua Cuma Bisa Diselesaikan dengan Kata-kata

- 3 November 2021, 13:55 WIB
Ferdinand Hutahaean kritik Anies Baswedan soal banjir Jakarta.
Ferdinand Hutahaean kritik Anies Baswedan soal banjir Jakarta. /Kolase Instagram.com/ @Ferdinand_Hutahaean/ @aniesbaswedan

PR BOGOR – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean secara terang-terangan mengkritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengatasi banjir di wilayahnya.

Sebelumnya diketahui, Anies Baswedan menyebut banjir itu terjadi akibat dari luapan Kali Sunter. Anies menyatakan banjir di DKI Jakarta akan terus terjadi jika aliran sungai tidak surut.

Menurut pengamatan Ferdinand Hutahaean, Anies Baswedan seringkali menyelesaikan permasalahan di wilayah DKI Jakarta tidak melalui aksi nyata.

Baca Juga: Spoiler Buku Harian Seorang Istri 3 November 2021: Nyamar agar Bisa Bertemu Alvin, Nana Kepergok Alya

Hal itu disampaikan Ferdinand Hutahaean lewat akun Twitter Pribadinya @FerdinandHaean3, pada Rabu 3 November 2021.

“Begitulah caranya bekerja. Semua diselesaikan dgn kata2, bukan dgn aksi nyata,” ujar Ferdinand seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Ferdinand Hutahaean mempertanyakan, jika Anies Baswedan itu mengetahui bahwa sungai adalah kunci penanggulangan bajir, lantas kenapa tidak melakukan normalisasi.

Baca Juga: Jokowi Resmi Ajukan Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI, Puan Maharani: DPR Telah Terima Surpres

"Kalau dia tau Sungai salah satu kunci penanggulangan banjir, lantas mpg dia tak normalisasi sungai spy aliran air cepat dan mengalirkan debit air lbh besar?,” tambahnya.

Sebelumnya, Anies menegaskan, pihaknya menjamin banjir dapat surut dalam waktu enam jam jika permukaan air aliran sungai dalam kondisi normal.

"Kalau aliran sungai sudah kembali pada titik normal maka 6 jam (sudah harus surut)," tutur Anies.

Baca Juga: Petugas Kebersihan Stadion Pakansari Ini Punya Target Sabet Medali Emas di Peparnas XVI Papua 2021

Anies mengatakan, Pemprov DKI memiliki target banjir surut dalam 6 dengan beberapa kondisi yang harus dipenuhi.

Kondisi pertama yakni curah hujan tidak berada di atas 100 milimeter per hari. Hal ini karena drainase di Jakarta berkapasitas di maksimal 100 milimeter per hari.

Kemudian kondisi kedua aliran sungai tidak melebihi permukaan bantaran. Kondisi ketiga, hujan sudah reda sehingga air bisa dipompa keluar wilayah banjir.

"Tentu kita akan evaluasi terus, apa yang membuat sebuah target tercapai dan apa yang membuat sebuah target tidak tercapai dalam rangka perbaikan terus menerus," kata Anies.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Twitter @FerdiandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah