PR DEPOK - Saat ini, Indonesia memasuki musim hujan. Bagi sebagian banyak orang, hujan adalah berkah.
Akan tetapi bagi masyarakat yang terkena luapan banjir, hujan bisa berubah menjadi bencana.
Isu penanganan banjir bukanlah perkara baru di Indonesia, khususnya di Jakarta. Banjir seolah "bencana" yang diwariskan secara beregenerasi.
Bagaimana tidak? Banjir di Jakarta ini telah ada bahkan sejak Kerajaan Tarumanegara.
Prasasti Tuju yang ditemukan sekitar tahun 1878 berhasil menjadi bukti otentik bila banjir Jakarta hari ini bukanlah perkara baru.
Menyikapi hal tersebut, seorang pengamat politik Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan atas lambannya Gubernur DKI Anies Baswedan dalam menangani luapan banjir.
Baca Juga: Soal Tudingan Eksploitasi Gala Sky demi Konten, Kerabat dan Keluarga Vanessa-Bibi Buka Suara
Bahkan Ferdinand memberikan usulan agar Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) memberikan "penghargaan" sebagai "gubernur tercuek" dalam atasi banjir Jakarta.