"Jadi, penting melaporkan jumlah kehilangan dan nomor perforasi buku nikah ke Kemenag,” imbuhnya.
Dikatakannya, bahwa nomor perforasi buku nikah itu berguna sebagai salah satu pengaman untuk menghindari pemalsuan. Karena buku nikah yang asli tidak akan memiliki angka yang sama dengan buku nikah lainnya.
"Angka tersebut mempunyai dua buah kode huruf sebelumnya sebagai tanda dan kode kemudian ada sembilan digit angka," terangnya.
Muhammad Adib menambahkan, pemalsuan atau pencurian buku nikah sering terjadi. Karena serumit apa pun pengaman yang dibuat, modus pemalsuan selalu ada, kata dia.
"Oleh sebab itu, yang tak kalah penting adalah mengetahui bagaimana cara cepat mendeteksi otentisitas dokumen tersebut," ujarnya.
Dia pun mengingatkan, buku nikah yang telah dicuri perlu diwaspadai pemanfaatan buku tersebut. Dan, untuk mengetahui secara cepat buku aspal itu, dapat dilacak melalui barcode yang langsung terhubung ke database SIMKAH, jelasnya.
Selain kode dan nomor buku, dapat pula dilacak keasliannya melalui nomor register. Kecocokan kode, perforasi, dan register merupakan kunci mengetahui keaslian dokumen nikah, terangnya.
"Jika buku berikut data itu memang benar-benar dikeluarkan oleh KUA, pasti datanya tersimpan dalam SIMKAH," ujar Muhammad Adib. ***