Network
PR DEPOK - Eks kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kembali menanggapi nasib Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait kasus Formula E dan penangkapan terduga teroris, Farid Okbah yang dua hari sebelum ditangkap bertemu dengannya.
Ia pun melontarkan tanggapannya tersebut melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.
"Kira2 Anies Baswedan masih bisa tidur nyenyak tidak setelah Formula E ditelisik KPK," kata dia dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Jumat, 19 November 2021.
Ia pun mempertanyakan hal serupa terkait penangkapan Farid Okbah yang diduga masuk dalam jaringan teroris dan bertemu dengannya sebelim ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88.
"Dan Farid Okbah yang ketemu dengannya bbrp waktu sebelum ditangkap Densus 88 dengan sangkaan terlibat tindak pidana Teroris?" tandasnya di akhir cuitan.
Diketahui bersama, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa proses penyelidikan atas dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E tetap berjalan.
Baca Juga: Tiga Buah ini Diianjurkan Dikonsumsi Sebelum Tidur, Dapat Mencegah Kram Otot
Pelaksana Tugas Juru (Plt) KPK, Ali Fikri pun menegaskan bahwa Tim Penyelidik masih terus mendalami berbagai data dan informasi, serta mengumpulkan keterangan yang dibutuhkan.
Ali meminta masyarakat memberi waktu KPK bekerja, sebab penanganan perkara tidak bisa dipercepat atau diperlambat.
Adapun tanggapan Ferdinand terhadap nasib Anies juga terkait pertemuan Gubernur DKI Jakarta tersebut dengan Ustaz Farid Okbah, dua hari sebelum Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) tersebut diringkus Densus 88.
Baca Juga: Borneo FC Kembali Lanjutkan Tren Kemenangan pada Laga Awal Seri Ketiga BRI Liga 1 Indonesia 2021
Sebagai informasi, berdasarkan berita yang dihimpun, terungkap dua hari sebelum ditangkap Densus 88, Ustaz Farid Okbah sempat didatangi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Anies Baswedan datang untuk silaturahmi ke rumah Ustaz Farid Okbah yang sedang berduka cita karena mertuanya meninggal dunia.
Untuk diketahui, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap Dai asal Bekasi, Jawa Barat ini di dekat kediamannya di Jatiwarna, Bekasi.
Tokoh yang juga pengamat aliran Syiah itu ditangkap saat sedang persiapan berangkat ke Cirebon dan Jogja untuk sosialisasi dan pelantikan pengurus Partai Dakwah, serta ceramah-ceramah di beberapa tempat.***
