"Jadi yaudah sudah terjadi, sehingga Presiden pesimis dengan keadaan, Pak Luhut juga akhirnya mengerti bahwa perdagangan dengan China selama ini sebetulnya lebih banyak merugikan Indonesia dari segi geopolitik terutama, karena persekutuan dengan China sekaligus berarti blok untuk melawan Amerika," terangnya.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2021, Unggah Fotomu dan Pilih Desain Terkeren
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kesalahan dalam menyusun strategi.
Pria yang juga seorang filsuf itu menyebut bahwa Jokowi pun sudah menyadari kesalahan tersebut.
Menurutnya, Jokowi sudah mengeluh tentang perekonomian yang memburuk dan daya serap China terhadap ekspor Indonesia juga turun.
Tak hanya Luhut dan Jokowi, lanjut Rocky Gerung, Menteri Keuangan, Sri Mulyani pun menunjukkan gelagat yang sama terkait perekonomian Indonesia ini.
Namun, ia kemudian dibuat heran dengan sikap Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang justru masih sangat optimis tentang ekonomi Indonesia.
"Jadi bagaimana mungkin di dalam kabinet ada 2 psikologi, yang tiga orang menteri utamanya, (dan) Jokowi sendiri, Luhut dan Sri Mulyani pesimis, (tapi) Airlangga optimis, juga beberapa pejabat bank kan optimis, ini memusingkan investor dan dunia usaha untuk mengatur perencanaan tuh," tuturnya.