Menurutnya, seseorang yang menguasai kitab-kitab klasik atau kuning belum tentu langsung bisa memahami bahasa Arab yang tertulis ketika sedang membaca koran-koran saat ini.
“Ini terkait perkembangan bhs Arab itu sendiri, antara bhs Arab klasik dgn bhs percakapan,” tutur Guntur Romli.
Ia pun menerangkan bahwa kunjungan Gus Yaqut itu sendiri bertujuan untuk memastikan pelayanan negara terhadap ibadah serta jemaah haji dan umrah.
“Makanya ketemu dgn Menteri Haji. (Soal) penyebaran paham moderat & Toleransi, ktmu dgn Menteri Urusan Islam, ketemu dgn Gub Makkah,” kata dia lagi.
Di sisi lain, ia merasa heran dengan segelintir kelompok yang justru sibuk dengan perkara penerjemah.
“Lah Kadrun cuma sibuk soal penerjemah,” ujar Guntur Romli.***