Network
PR DEPOK - Usai satu minggu dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman langsung berkunjung ke Jayapura, Papua.
Menurut orang nomor satu di Angkatan Darat ini, ia menilai bahwa orang-orang yang bergabung dalam KKB merupakan sebagian kecil masyarakat yang belum paham mengenai NKRI dan jangan diperangi.
Hal tersebut ia ungkapkan saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI AD, Persit KCK, dan Satgas Yonif PR 328/Dirgahayu yang bertempat di Markas Batalion Raider 754/ENK20/3 Kostrad, di Timika, Papua.
Baca Juga: Bela Menag Yaqut yang Dikritik Tak Bisa Bahasa Arab, Guntur Romli: Kadrun Cuma Sibuk Soal Penerjemah
Ia juga mengatakan bahwa kita jangan sampai sedikit pun berpikiran bahwa KKB itu adalah musuh karena menurutnya, mereka saudara yang belum paham tentang NKRI.
Dengan pemikiran semacam itu, Dudung Abdurachman berharap agar prajurit yang ditugaskan ke Papua jangan pernah berpikir menjalankan tugas berperang melawan KKB.
Lebih lanjut, ia lebih menekankan agar semua prajurit berpikir bahwa abdi negara yang bertugas di Papua sejatinya adalah menjaga keamanan sekaligus membantu pemerintah yang gencar melakukan pembangunan di Papua.
Tak hanya itu saja, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut juga menyampaikan kesejahteraan prajurit di Bumi Cenderawasih menjadi prioritas.
Ia juga berpesan kepada prajurit TNI bahwa tugas di Papua bukan untuk berperang tetapi membantu Polri dan pemerintah daerah agar memulihkan perekonomian dan situasi keamanan di wilayah setempat.
Menanggapi pernyataan Jenderal Dudung, Hunas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya turut memberikan komentar melalui akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id.
Ia menilai bahwa pernyataan Dudung tidak sesuai dengan apa yang selama ini digembar-gemborkan dan tidak sesuai dengan yang terjadi di bumi Papua.
"Angel wis....," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 24 November 2021.
Untuk diketahui, kedatangan Dudung ke Timika tersebut merupakan kunjungan perdananya ke Papua sejak dilantik menjadi KSAD oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu, 17 November 2021 lalu di Istana Negara, Jakarta.***
