Penetapan Level PPKM Salah Satu Syaratnya Cakupan Vaksinasi Lansia, Ini 6 Provinsi yang Menembus 50 Persen

- 24 November 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi vaksinasi Lansia.
Ilustrasi vaksinasi Lansia. /Instagram/Pemkabsidoarjo

PR DEPOK - Salah satu indikator penetapan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) adalah jumlah cakupan vaksinasi bagi kelompok lanjut usia (lansia).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangannya mengatakan memberikan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan laju vaksinasi kelompok lansia.

“Sejak angka vaksinasi lansia (minimal) 50 persen dipakai sebagai syarat naik PPKM, itu (kecepatan vaksinasi) jadi kencang sekali,” ujar Budi Gunadi, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok
com dari laman Setkab.

Baca Juga: Telpon Arteria Dahlan Untuk Berdamai dengan Wanita yang Maki Ibunya, Prasetyo: Dia Beranggapan Saya Bekingan

Menurutnya, saat ini terdapat 12 provinsi di Indonesia, yang cakupan vaksinasi dosis pertama bagi lansia telah mencapai 50 persen.

“Yang divaksinasi sekarang total (lansia) sudah 50 persen dan 12 provinsi sudah lebih yakni atas 50 persen," kata dia.

"Minggu lalu saja Banten, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Kalimantan Utara, menembus angka 50 persen,” sambungnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 23 November 2021 pukul 18.00 WIB, dari 21,55 juta sasaran cakupan vaksinasi lansia dosis pertama mencapai 51,08 persen dan dosis kedua 32,10 persen.

Baca Juga: Temuan ASN Menerima Bansos, Mardani Ali Sera: Menunjukan Amburadulnya Pengelolaan Data

Secara keseluruhan, cakupan vaksinasi dosis pertama mencapai 135,72 juta penduduk atau 65,16 persen dan dosis kedua 90,52 juta penduduk atau 43,46 persen dari total 208,27 juta sasaran, jelas Budi Gunadi.

Disampaikannya, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran terkait, untuk terus mengakselerasi laju vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat.

Selain itu lanjutnya, Jokowi juga mengingatkan mengenai disiplin penerapan protokol kesehatan (prokes) terutama dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), agar mewaspadai lonjakan kasus yang terjadi di sejumlah negara di dunia, tutur Budi Gunadi.

Budi Gunadi menambahkan terkait stok vaksin, bahwa jumlah dosis vaksin yang ada mencukupi untuk kebutuhan vaksinasi selama satu bulan.

“Stok vaksin kita yang ada sekarang 287 juta dosis, 273 juta (dosis) sudah dikirim ke daerah-daerah, 225 juta (dosis) sudah disuntik, jadi ada 50 juta (dosis) stok yang ada di daerah-daerah," ungkapnya.

Baca Juga: Mensos Risma Ajak Pelajar Indonesia untuk Tidak Lakukan Perundungan

Diakui Budi Gunadi, bahwa Indonesia banyak menerima dukungan vaksin dari luar negeri, karena produksi vaksin di negara-negara maju sudah melebihi kebutuhan di negaranya.

“Paling banyak kita terima dalam jenis vaksin Pfizer dan Moderna. Oleh karena itu, tolong disosialisasikan agar rakyat kita juga nyaman disuntikkan Pfizer dan Moderna. Karena ini sebenarnya vaksin yang baik dan efikasinya tinggi,” kata Budi Gunadi. ***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Setkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah