"Gus Yaqut itu bisa bhs Arab Fushha (resmi) nah pejabat Saudi sering pakai bhs Arab aamiyah (pasaran)," kata dia di Twitter pribadinya @GunRomli.
Ia pun menjelaskan bahwa hal tersebu perlu pendampingan lantaran bahasa Arab kitab-kitab klasik berbeda dengan bahasa percakapan.
"Ini yg hrus didampingi oleh penerjemah, bhs Arab kitab2 klasik itu beda dgn bhs Arab percakapan saat ini. Ini yg komen di bawah gak ngerti apa2 soal bhs Arab," pungkasnya di akhir cuitan.
Cuitan kedua tokoh tersebut terkait dengan beredarnya video Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menggunakan penerjemah saat bertemu dengan pejabat Arab Saudi.
Potongan video ini turut di-reply tokoh Papua Christ Wamea, melalui akun Twitter-nya @PutraWadapi yang kemudian mendapat banyak respons dari netizen.
Sindiran warganet tersebut kemudian dibalas oleh politikus PSI sekaligus Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Mohamad Gun Romli.***